![]() |
Ibrahim Medah Menang di Sabu Raijua |
Dua Pasangan Calon Bupati Sabu Raijua Dalilkan Selisih Suara dan Tahapan Pendaftaran
sumber : http://www.mahkamahkonstitusi.go.id
Dua pasangan calon, yakni Piet Djami Rebo-Origenes Boeky (Terbukti) dan Bernard Tanya-Mardiosy Rihi Ratu (Bersatu) resmi menggugat ke Mahkamah Konstitusi, Selasa (23/11). KPU Sabu Raijua pun siap meladeni.
Ketua KPU Sabu Raijua, Yudi Tagi Huma melalui penasehat hukum, Ali Antonius, Rabu (24/11) kemarin, mengatakan, pihaknya sudah siap meladeni gugatan yang dilayangkan dua paket calon tersebut. Menurut advocat yang baru saja memenangkan KPU TTU di MK ini, masalah yang digugat ke MK tidak seberat kasus TTU. "Saya belum pelajari gugatannya, tapi kalau memang seperti yang diberitakan di media massa, maka saya kira ini kecil. Kita siap hadapi," tutur Ali Antonius.
Menurutnya, apa yang dituding oleh pasangan Terbukti tersebut tidak benar. Sebab, dirinya sudah mengecek semua data perolehan suara dari tingkat TPS, PPK hingga KPU dan tidak ada selisih angka. Apalagi, sejak perhitungan di tingkat TPS, tidak ada keberatan dari saksi pasangan Terbukti. Menurutnya, tidak ada perbedaan penulisan angka jumlah suara dalam semua formulir. Selain itu, semua saksi tanpa keberatan telah menandatangani formulir C1.
"Oleh karena itu, kita anggap tidak ada masalah lagi. Apa yang dituduhkan itu hanya sekedar mencari-cari kesalahan KPU. Saya kira itu hak mereka untuk menggugat, sehingga silahkan saja. Kita tetap siap hadapi," tandasnya advocat spesialis sengketa pemilukada ini.
Terkait dengan laporan bahwa KPU tidak menyerahkan berita acara pleno rekapitulasi penghitungan suara tingkat KPU kepada pasangan Terbukti, Ali Antonius mengatakan, hal itu bukanlah kewajiban KPU. Selain itu, berita acara tersebut juga tidak mempengaruhi sah tidaknya keputusan pleno. "Bahkan saksi tidak tandatangan pun tidak jadi soal. Itu tidak mempengaruhi keabsahan keputusan pleno," kata Ali Antonius.
Gugatan itu terkait sejumlah pelanggaran yang dilakukan KPU setempat dan pasangan calon pemenang pemilu kada. Dua pasangan calon kepala daerah itu ialah Piter Djami Rebo-Origenes Boeky (Terbukti) dan Bernard Tanya- Madiosi Rihi Ratu (Bersatu). Pemilu kada Sabu Raijua yang digelar 12 November lalu, dimenangkan pasangan Marthen Luther Dira Tome-Nikodemus Rihi Heke (Mandiri).
Kuasa hukum pasangan Bernard-Madiosi Markus Hage mengatakan, Keputusan MK Nomor 124/PUU-VII/2009 yang ditetapkan 26 Agustus 2009 lalu mengenai pengisian anggota DPRD daerah otonom baru yang menyebutkan penetapan kursi DPRD dilakukan berdasarkan perangkingan suara di daerah pemilihan (dapil) di kabupaten induk, bukan membentuk bilangan pembagi pemilih (BPP) baru di kabupaten baru.
Namun, KPU Sabu Raijua melanggar keputusan tersebut dengan membentuk BPP baru. Sabu merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kupang.
Menurut Markus, jika tidak membentuk BPP baru, Partai Golkar dan PDIP hanya memiliki masing masing dua kursi dan Partai Keadilan dan Persatuan Bangsa (PKPB) memiliki satu kursi. Dengan demikian, ketiga parpol tersebut tidak bisa mengusung calon kepala daerah.
Tetapi pembentukan BPP baru mengakibatkan kursi ketiga partai tersebut membengkak, yakni kursi Golkar bertambah menjadi empat, kursi PDIP menjadi empat, dan kursi PKPB bertambah menjadi dua. "Jika menegakkan aturan, ketiga partai tersebut tidak boleh mengajukan calon kepala daerah," katanya.
Sementara itu, calon Bupati Sabu Raijua Piet Djami Rebo mengatakan pihaknya juga secara resmi akan mengajukan gugatan ke MK. "Dengan tegas, kami nyatakan menolak hasil pleno KPU dan kami akan mengajukan gugatan ke MK," katanya. (sarai.red)
“Kami dari paket terbukti dan 3 paket lainnya menolak hasil pilkada karena demokrasi telah dinodai praktek-praktek politik kotor yang sengaja dibangun oleh oknum-oknum perusak demokrasi” ujarnya
Ia menjelaskan, temuan pelanggaran dimulai dari masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT), dimana hak pilih rakyat yang terabaikan, independensi penyelenggara pilkada yang aptut diragukan, kasus politik uang yang melibatkan salah satu oknum PNS Musa Lede yang merupakan salah satu Tim sukses dari paket tertentu, serta adanya tindakan reperisif dari aparat keamanan terhadap rakyat yang menuntut hak-hak politiknya.
Menurut dia, dengan adanya berbagai pelanggaran tersebut, demokrasi dan reformasi yang terjadi dikabupaten baru tersebut menjadi akut, stagnan dan mati suri. Rakyat didesa-desa sampai dikota-kota kecamatan dibikin cemas dan bercampur bingung menghadapi kondisi politik yang buruk dibumi Rai Hawu.
Senada dengan Paket terbukti, Simon Riwu Kaho dari paket Sarai, juga menolak dengan tegas hasil pilkada dan mendukung upaya hukum yang tengah disiapkan untuk menggugat hasil pilkada Sabu Raijua.
Menurutnya, dalam pilkada Sabu Raijua demokratisasi tidak jalan karena ada paket yang membagi-bagi uang milyaran rupiah.
untuk itu. keempat paket telah bersatu dan menyatakan sikap dan mendesak Panwaslu, kepolisian, dan lembaga terkait segera memproses secara hukum semua yang terindikasi terlibat dalam berbagai bentu jenis pelanggaran pemilu kada Sabu Raijua.
Pasca Pemilukada 2010
SARAI, Usai sudah perhelatan pesta demokrasi di Kabupaten Sabu Raijua. Pasangan Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke (Mandiri) yang diusung Partai Golkar akhirnya keluar sebagai bupati dan wakil bupati terpilih.
Mandiri Rangkul Lawan Politik
PAWAI KEMENANGAN: Calon bupati dan wakil bupati Sabu Raijua terpilih Marthen Dira Thome dan Nikodemus Rihi Heke diarak ribuan pendukungnya mengelilingi jalur lingkar Sabu usai penetapan oleh KPU Sabu Raijua, Kamis (18/11) kemarin.
SARAI, Sikap terpuji dipertontonkan pasangan calon pemenang Pemilukada Sabu Raijua, Marthen Dira Thome dan Nikodemus Rihi Heke. Untuk pertama kali, Marthen Dira Thome buka suara setelah ditetapkan oleh KPU Sabu Raijua sebagai pemenang Pemilukada.
Kemarin, Kamis (18/11) calon bupati terpilih, Marthen Dira Thome mengatakan kemenangan pasangan Mandiri dalam Pemilukada Sabu Raijua adalah kemenangan rakyat Sabu Raijua.
Untuk itu jelas Marthen Dira Thome, semua rakyat wajib mensyukurinya dan perbedaan yang ada selama masa suksesi harus dilupakan dan memulai babak baru dalam membangun Sabu Raijua dengan semangat kebersamaan.
Sebagai daerah otonom baru jelas dia, maka pelaksanaan pemilukada yang baru berjalan telah menandakan bahwa demokrasi di Sabu Raijua telah bertumbuh dengan baik sehingga semua proses yang dilalui dapat berjalan dengan baik.
"Saya pikir ini adalah kemenangan rakyat Sabu Raijua semuanya. Sebab yang memilih pasangan Mandiri sehingga menang adalah rakyat Sabu Raijua. Jadi kemenangan ini adalah kemenangan rakyat dan kemenangan kita semua," tegas Marthen Dira Thome.
Ia berharap semua perbedaan selama pelaksanaan tahapan Pemilukada segera dilupakan. Jangan ada pengkotak-kotakan di dalam masyarakat. Yang penting adalah saat ini kita bersatu untuk membangun Sabu Raijua.
Ia menghimbau kepada seluruh rakyat Sabu Raijua serta semua elemen yang ada agar bersatu padu bergandengan tangan membangun Sabu Raijua agar bisa sejajar dengan daerah lain di NTT.
"Kepada para kandidat yang maju, saya mengajak untuk kita bersama-sama membangun Sabu. Saya yakin mereka adalah putera-puteri terbaik di Sabu yang memiliki pemikiran-pemikiran yang maju," katanya.
Ia mengajak semuanya untuk bersama-sama membangun Sabu Raijua sebagaimana semangat yang telah diturunkan oleh para leluhur untuk bersama-sama membangun daerah ini. "Sebab kalau bukan kita yang membangun siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Jadi saya minta agar partisipasi masyarakat dalam pembangunan itu harus nyata," sambungnya.
Tak lupa Marthen mengingatkan para pegawai negeri sipil agar tidak boleh takut atau cemas. Sebagai utusan rakyat untuk memimpin Sabu Raijua pemerintahan ke depan wajib melindungi setip hak warganya termasuk para pegawai negeri sipil.
"Bagi para PNS jangan cemas. Tetap saja bekerja seperti biasa dalam melayani rakyat, jangan bimbing sebab kita datang bukan membuat kebimbangan atau ketakutan tapi memberi kenyamanan dan kesejahteraan bagi semua termasuk aparatur," katanya.
Terpisah, calon wakil bupati dari pasangan Bersatu, Osy Rihi Ratu mengatakan siap mendukung bupati dan wakil bupati yang terpilih memimpin Sabu Raijua. "Sebagai anak Sabu saya wajib mendukung pasangan Mandiri dan dengan segala daya upaya akan berusaha membangun Sabu Raijua," ujarnya.
Mandiri Pemenang Pemilukada
Pasangan Marthen Dira Thome-Nikodemus Rihi Heke (Mandiri) akhirnya ditetapkan sebagai pemenang Pemilukada Sabu Raijua oleh KPU Sabu Raijua, Kamis (18/11) kemarin.
Kemenangan pasangan Mandiri dalam pleno KPU Sabu Raijua ini sama dengan hasil pleno di enam kecamatan sebelumnya yakni Raijua, Mahara, Liae, Sabu Barat, Sabu Timur dan Sabu Tengah.
Dalam rapat pleno yang dipimpin Ketua KPU Sabu Raijua, Yudi Tagihuma didampingi empat anggota lainnya, Yuliana Billik, Benyamin Loni dan Eryzon J.Ch. Haba Radja akhirnya menetapkan pasangan yang diusung Partai Golkar ini sebagai pemenang dengan meraih
12.715 suara atau 35,83 persen dari total suara sah yakni 35.485 suara. Peraih suara terbanyak kedua pasangan Piet Djami Rebo-Ory Boeky (Terbukti) meraih 11.754 suara atau 33.12 persen, Bernad Tanya-Osy Rihi Ratu (Bersatu) 5.062 suara atau 14.27 persen, Yusuf Dominggus Lado-Okto Gigi (Doheleo) 2.315 suara atau 6.52 persen, Marthen Kale-Lorens Dobo Piwo (Monehewewe) 1.916 suara atau 5.40 persen, Conrat Djo-Jhony Djara (Mira Kaddi Hari) 997 suara atau 2,81 persen dan Simon Riwu Kaho-Martha Riwu-Kote Pa (Sarai) 726 suara atau 2,05 persen.
Rapat pleno sempat diwarnai keberatan dari pasangan Bersatu yang meminta KPU untuk menjelaskan jumlah surat suara yang didrop ke kecamatan Sabu Barat. Namun keberatan tersebut diminta untuk dicatat sehingga dibuat dalam berita acara untuk ditindaklanjuti. Sementara saksi dari pasangan Terbukti yang datang terlambat melakukan aksi walk out setelah keberatan ditolak oleh Ketua KPU Sabu Raijua, Yudi Tagihuma.
Yudi berargumen sesuai pasal 4 ayat 3 peraturan KPU mengenai tata tertib pleno kepala daerah dan wakil kepala daerah para saksi harus menyerahkan mandat sebagai saksi sebelum palu diketuk atau acara pleno dimulai. Mendengar aturan tersebut saksi dari paket terbukti Veky Adoe dan Rowi Kaka Mone langsung beranjak dari ruangan rapat.
Sementara di luar kantor KPU Sabu raijua tepatnya di jalan raya trans Seba-Mehara para pendukung pasangan Terbukti menggelar aksi demo yang dipimpin Ketua DPC PDIP Paulus Rabe Tuka yang mempersoalkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilukada Sabu Raijua.
Kapolres kupang AKBP Joehanis Rianto yang turun langsung memantau pleno mengajak para pendemo untuk melakukan dialog dengan KPU setelah. Dalam dialog tersebut paket terbukti mempersoalkan soal DPT dimana ada pemilih yang sudah meninggal dunia tercatat sebagai pemilih. Namun setelah dijelaskan oleh Ketua KPU Sabu Raijua, Yudi Tagihuma mengenai hak pasangan calon yang merasa dirugikan untuk menempuh jalur hukum. [sarai/red]
SARAI - Pasangan Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke atau paket Mandiri yang diusung Partai Golkar untuk sementara unggul dengan mengumpulkan 13.043 suara atau 39,34 persen dalam Pemilu Kada di Kabupaten Sabu Raijua (Sarai), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung Jumat (12/11).
Urutan kedua, ditempati pasangan Piter Djami Rebo – Origenes Boeky (Terbukti) yang diusung PDIP dan Gerindra mengumpulkan 11.576 suara atau 35,46 persen).
Juru bicara KPU NTT Djidon de Haan kepada SP di Kupang, Sabtu (13/11) pagi mengatakan, perhitungan suara belum selesai dan hingga pukul 21.00 semalam, suara sah yang masuk ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Sarai sebanyak 33,152 suara. “Hari ini baru diplenokan hingga Senin (15/11) nanti,” jelasnya.
Dikatakan, pelaksanaan pemungutan suara berlangsung tertib, aman dan lancar hingga selesai. Tidak ada kendala teknis maupun non teknis selama proses pemilu kada yang baru pertama kali di kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Kupang tersebut.
Ketua KPU Sarai Yudi Tagi Huma yang dihubungi per telepon secara terpisah mengatakan, pelaksanaan tahapan pemilu kada Sarai berlangsung dalam suasana kondusif berkat kesiapan KPU, PPK, Panitian Pemilihan Setempat (PPS) dan (Kelompok Penyelenggara Pmungutan Suara (KPPS) serta Panitia Pengawas (Panwas).
PEMILUKADA PERTAMA: Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thoby Uly menggunakan hak pilih di TPS I Desa Keduru Kecamatan Sabu Timur, Jumat (12/11). (JOEY RIHI GA/TIMEX)
MENIA, -Teka-teki siapa Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua terpilih kian jelas setelah Pemilukada digelar, Jumat (12/11) kemarin. Hasil perolehan suara sementara pasangan Marthen Dira Thome-Nikodemus Rihi Heke (Mandiri) bertengger di posisi teratas.
Juru bicara KPU NTT, Djidon de Haan mengatakan pasangan yang diusung Partai Golkar ini meraih 13.043 suara atau 39,34 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Piet Djami Rebo-Origenes Boeky (Terbukti) yang diusung PDI-Perjuangan dengan meraih 11.576 suara atau 35,46 persen.
Ia menambahkan berdasar informasi dari KPU Provinsi NTT, suara sah yang masuk hingga pukul 21.00 Wita tadi malam mencapai 33.152 suara. "Ini jumlah sementara di KPU dan lima pasangan lain memperoleh suara delapan persen lebih," tandas Djidon tanpa menyebut angka yang diperoleh lima pasangan calon lainnya.
Djidon mengatakan, hingga pukul 22.00 tadi malam, belum ada data yang dimasukkan ke KPU. Semua data masih berada di PPK dan baru akan diplenokan mulai Sabtu (13/11) hari ini hingga Senin (15/11) nanti.
Dijelaskan, jalannya proses pemilihan di Sabu Raijua pada Jumat (12/11) kemarin berlangsung aman dan lancar. "Tidak ada kendala sama sekali. Semua berjalan aman, lancar dan tertib. Sampai selesai tidak ada kendala teknis maupun non teknis," kata Djidon.
Berjalan Aman
Koresponden Harian Pagi Timor Express, Joey Rihi Ga dari Pulau Sabu melaporkan warga Sabu sudah memadati TPS yang disiapkan sejak pukul 07.00 Wita pagi. Pelaksanaan Pemilukada pertama di kabupaten bungsu di NTT ini berlangsung tertib dan aman.
Dari tujuh pasangan calon yang ikut dalam pesta demokrasi ini hanya tiga calon yang menggunakan hak pilih yakni Bernad Tanya, calon bupati dari pasangan Bersatu di TPS I Desa Mata’i Kecamatan Sabu Tengah.
Begitu pula Nikodemus Rihi Heke, calon wakil bupati dari pasangan Mandiri di TPS I Desa Eilode Kecamatan Sabu Tengah. Sedangkan Dany Okto Gigy, calon wakil bupati dari pasangan Doheleo di TPS I Desa Keduru Kecamatan Sabu Timur.
Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thoby Uly menggunakan hak pilih di TPS I Desa Keduru Kecamatan Sabu Timur. Di TPS ini, pasangan Terbukti yang diusung PDI-Perjuangan menang telak. Pasangan Mandiri meraih 81 suara, Mira Kaddi Hari 13 suara, Bersatu 61 suara, Terbukti 114 suara, Sarai 5 suara, Doheleo 50 suara dan Monehewewe 95 suara.
Pantauan di sejumlah TPS dua pasangan yakni Mandiri dan Terbukti bersaing ketat dalam perolehan suara. Seperti di TPS V Kelurahan Mebba kecamatan Sabu Barat, Mandiri meraih 217 suara, Mira Kaddi Hari 1 suara, Bersatu 6 suara, Terbukti 57 suara, Sarai 13 suara, Doheleo 12 suara dan Monehewewe 1 suara.
Di TPS I Kelurahan Limaggu, pasangan Mandiri meraih 205 suara, Mira Kaddi Hari 9 suara, Bersatu 174 suara, Terbukti 24 suara, Sarai 5 suara, Doheleo 14 suara dan Monehewewe 7 suara. Di TPS I Kelurahan Bolou Sabu Timur pasangan Mandiri meraih 115 suara, Mira Kaddi 15 suara, Bersatu 47 suara, Terbukti 98 suara, Sarai 12 suara, Doheleo 26 suara dan Monehewewe 7 suara.
Data sementara dari Sekretariat Partai Golkar Sabu hingga pukul 22.00 Wita, pasangan Mandiri meraih 10.357 suara, Mira Kaddi Hari 793 suara, Bersatu 4.126 suara, Terbukti 8.869 suara, Sarai 654 suara, Doheleo 1.683 suara dan Monehewewe 1.563 suara.
Ketua KPU Sabu Raijua Yudi Tagihuma mengatakan pelaksanaan tahapan pemilihan pada pemilukada Sabu Raijua berlangsung dalam suasana kondusif. Hal ini tidak terlepas dari kesiapan KPU, PPK, PPS dan semua KPPS serta panwas dan pihak-pihak terkait lainnya. Aparat keamanan pun menjalankan tugas dengan baik, sehingga suasana tetap kondusif.
Menurut Yudi, data di KPU masih bersifat sementara, sehingga harus menunggu pleno penetapan. Namun, untuk tingkat PPK, pleno sudah dilaksanakan Sabtu hari ini. Jika tidak ada aral tintangan, hari ini dua kecamatan akan melakukan pleno, yakni Kecamatan Sabu Barat dan Liae. Jadwal pleno PPK yakni tanggal 13 hingga 15 November 2010. Selanjutnya, pada tanggal 16 sampai 18 November 2010 digelar pleno tingkat KPU. "Kita harapkan semua pihak bersabar sampai ada penetapan resmi KPU," tandasnya.
Terkait hasil sementara pemilukada Sabu Raijua, Ketua Partai Golkar NTT, Ibrahim A. Medah kepada Timor Express, tadi malam, mengatakan, kemenangan pasangan Mandiri adalah hasil dari kerjasama paket, tim pemenangan, partai dan masyarakat, sehingga kalau ada pihak-pihak yang ingin melakukan kecurangan pasti akan mendapat perlawanan yang serius dari masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan semua pihak jangan melakukan tindakan-tindakan yang akan menciderai demokrasi di Sabu Raijua.
Medah juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sabu Raijua yang telah memberikan kepercayaan kepada pasangan Marthen Dira Tome-Nikodemus Rihi Heke dalam pemilukada Sabu Raijua. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada KPU dan Panwas serta pihak keamanan yang telah menjalankan tugasnya, sehingga pemilukada Sabu Raijua berlangsung aman dan lancar. "Terima kasih juga kepada semua tim pemenangan yang telah bekerja keras selama persiapan sampai pelaksanaan pemungutan suara dan pascapemilihan," kata Medah.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP NTT, Nelson Matara mengatakan, masyarakat Sabu Raijua bersama para kandidat di Sabu Raijau tidak boleh terprovokasi oleh informasi-informasi yang menyesatkan, sebab data resmi hanya ada di KPU. Oleh karena itu, masyarakat diminta agar jangan terpancing dengan data-data tidak valid dari pihak atau kelompok-kelompok tertentu.
Selain itu, Wakil Ketua DPRD NTT, suasana kondusif harus terus dijaga agar tidak merugikan masyarakat Sabu Raijua. KPU dan Panwas diharapkan terus melaksanakan tugasnya dengan baik sampai penetapan pasangan calon terpilih serta berikan informasi yang pasti kepada masyarakat. "Mari kita jaga suasana agar tetap kondusif. Jangan sampai mengganggu kenyamanan masyarakat di Sabu Raijua," tandas Nelson.(
MENIA, Hari ini, Jumat (12/11), masyarakat Kabupaten Sabu Raijua melaksanakan Pemilukada untuk pertama kalinya setelah menjadi daerah otonom terpisah dari Kabupaten Kupang.
Siapa bupati dan wakil bupati Sabu Raijua lima tahun mendatang dari tujuh pasangan calon akan ditentukan dalam Pemilukada ini. Ketujuh pasangan calon tersebut yaitu pasangan Marthen Dira Thome-Nikodemus Rihi Heke (Mandiri), Conrat Djo-Jhony Djara (Mira Kaddi), Bernad Tanya-Mardiosy Rihi Ratu (Bersatu), Piet Djami Rebo- Ory Boeky (Terbukti), Simon Riwu Kaho-Martha Riwu-Kote Pa (Sarai), Yusuf Dominggus Lado-Okto Gigi (Doheleo) dan Marthen Kale-Lorens Dobo Piwo (Monehewewe).
Kepada koran ini, Kamis (11/11) ketujuh pasangan calon menyatakan optimis akan memenangkan Pemilukada Sabu Raijua. Termasuk siap untuk menerima kekalahan dan siap mendukung pasangan yang menang. Sebab tujuan utama bertarung dalam pemilukada adalah untuk membangun Sabu Raijua ke arah yang lebih baik.
Marthen Dira Thome, calon bupati yang diusung Partai Golkar berpasangan dengan Nikodemus Rihi Heke misalnya, optimis akan memenangkan Pemilukada Sabu Raijua hanya satu putaran. "Indikasinya adalah saat sosialisasi pada masa kampanye atau sebelum kampanye ternyata dukungan masyarakat cukup besar bagi pasangan Mandiri. Kita optimis menang, kalau tidak optimis maka kenapa kita maju. Yang pasti tidak hanya optimis. Kita berani mengatakan kita menang sebab ada beberapa indikator seperti hasil LSI maupun dukungan masyarakat saat kampanye maupun sebelum kampanye," kata Marthen Dira Thome.
Walaupun demikian kata Marthen Dira Tome, paket Mandiri juga siap menerima kenyataan jika kalah. "Paket Mandiri siap mendukung pemenang yang dipilih oleh rakyat Sabu Raijua," ujarnya.
Ia merinci wilayah yang menjadi basis kemenangan pasangan Mandiri di enam kecamatan. Hal ini karena pasangan Mandiri tim sukses dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan hingga RT. "Dengan demikian maka pasangan Mandiri yakin akan memenangkan Pemilukada Sabu Raijua.
Klaim kemenangan juga dilontarkan pasangan Piet Djami Rebo-Ory Boeky (Terbukti) yang diusung PDI Perjuangan. Seperti disampaikan Ketua DPC PDIP Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka bahwa pasangan Terbukti akan memenangkan Pemilukada.
"Basis kita ada di semua kecamatan dan itu kita yakin bisa menang satu putaran. Namun sebagai manusia kita juga siap menerima jika Tuhan berkehendak lain. Kalau kita kalah, maka kita tetap mendukung siapapun yang nanti menang. Tujuan kita sama, membangun Sabu Raijua sehingga paket Terbukti tidak saja siap menang tapi juga siap kalah," kata Paulus yang juga ketua Tim Pemenangan pasangan Terbukti.
Lain lagi dengan Yusuf Dominggus Lado, calon bupati yang diusung Partai Demokrat dan PKPB berpasangan dengan Okto Gigi (Doheleo). Yusuf Dominggus Lado-- yang akrab disapa Don Lado-- tidak ingin mendahului rencana Tuhan. "Saya tidak berani memprediksi hasil pemilukada ini sebab saya tidak mau mendahului kehendak Tuhan. Soal optimis menang, kita tetap optimis. Kalau tidak optimis untuk menang maka untuk apa kita maju dalam pemilukada ini," tegas Don Lado.
Optimisme juga datang dari Mardiosy Rihi Ratu, calon wakil bupati yang berpasangan dengan Bernad Tanya diusung Partai Patriot, Kedaulatan dan PPPI. Dua kecamatan yang menjadi basis pasangan Bersatu meraih kemenangan yakni kecamatan Sabu Barat dan Hawu Mehara. "Kita optimis menang dan kita punya basis yang jelas yakni Seba dan Mehara. Itu yang membuat kita optimis. Namun kalau kenyataannya lain maka kami juga sudah siap mendukung siapapun yang menang," kata Osy--sapaan karibnya.
Lain lagi dengan pasangan Conrat Djo-Jhony Djara yang mencalonkan diri lewat jalur independen. "Kita punya dukungan 7000 untuk keluar sebagai calon dalam pemilukada sehingga jika dikali dua saja maka kita sudah menang satu putaran," kata Condrat serta menambahkan pasangan Mira Kaddi tetap mendukung siapapun yang nanti akan terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Sabu Raijua.
Senada dengan itu, Simon Riwu Kaho, calon bupati yang berpasangan dengan Martha Riwu-Kote Pa diusung 14 partai kecil mengatakan meski tidak ditunjang finansial yang cukup sehingga dalam kampanye maupun sosialisasi yang dilakukan hanya melalui pintu ke pintu atau pendekatan personal.
"Walaupun kita tidak seperti paket lain yang melakukan kampanye besar namun kita tetap optimis memenangkan pemilukada. Kita punya kunci atau strategi pendekatan dari hati ke hati dengan masyarakat Sabu Raijua," beber Simon.
Klaim kemenangan juga datang dari pasangan Marthen Kale-Lorens Dobo Piwo yang bertarung lewat jalur independen. Dukungan 7000 lebih suara lewat jalur independen merupakan modal dasar untuk memenangkan pemilukada Sabu Raijua.
"Kita di dukung oleh rakyat secara murni sehingga kita bisa keluar lewat pintu independen sehingga dengan jumlah dukungan tersebut kita yakin menang satu putaran," kata Marthen Kale.
42.339 Pemilih Mencoblos
Ketua KPU Sabu Raijua, Yudi Tagihuma mengatakan, sebanyak 42.339 pemilih akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilukada yang digelar hari ini Jumat (12/11).
Ia mengatakan distribusi logistik hingga ke TPS berjalan lancar tidak ada kendala. Para pemilih sendiri akan melakukan pencoblosan mulai dari pukul 07.00-13.00 Wita.
"Semua sudah siap, tinggal besok masyarakat menentukan pilihannya. Sebagai penyelenggara kita berusaha semaksimal mungkin dan syukur itu berjalan dengan baik," kata Yudi.
Bagi pemilih yang belum mendapatkan kartu C-6 atau surat undangan maupun kartu pemilih namun namanya terdaftar dalam DPT maka dia memiliki hak untuk mencoblos pada pemilukada Sabu Raijua.
"Memang pada saat kita buat kartu pemilih ada nama yang lompat sehingga tidak ada. Namun dalam DPT sudah ada nama, sehingga dia hanya menunjukan KTP atau identitas lainnya yang sesuai dengan nama pada DPT," jelasnya.
Bagi pemilih yang namanya tidak ada dalam DPT jelas dia, maka dia tidak berhak untuk mencoblos. "Itu sesuai hasil pleno kita dengan para kandidat dan partai pengusung dan saya sudah instruksikan ke bawah," imbuhnya.
Ia mengatakan, ada banyak masyarakat yang melapor bahwa tidak mendapatkan undangan atau namanya di DPT. Namun setelah dilakukan pleno dengan kandidat dan partai pengusung, diputuskan bahwa mereka yang tidak tidak terdaftar dalam DPT tidak mempunyai hak pilih.
"KPPS maupun saksi harus melihat dengan baik nama yang ada di DPT apakah sesuai dengan undangan atau tidak. Bagi yang tidak mendapatkan undangan dan namanya ada dalam DPT maka dia cukup menunjukan identitas kemudian boleh mencoblos," jelasnya lagi.
KPU Sabu Raijua kata dia, akan mengeluarkan data perolehan suara setiap harinya sesuai dengan jumlah data yang masuk KPU hingga pleno pada Selasa (16/11) mendatang. "Kita sudah berkomitmen akan memberikan data perolehan suara sesuai dengan data yang masuk sehingga masyarakat dapat mengikuti perkembangan perolehan suara dari masing masing paket," kata Yudi lagi.
Pantauan Timor Express semua tempat pemungutan suara (TPS) sudah siap dan logistik pemilukada seperti surat suara dan logistik lainnya telah tiba di TPS-TPS. Untuk pemilukada Sabu Raijua ini KPU menetapkan 100 TPS di enam kecamatan terdiri atas kecamatan Sabu Barat 39 TPS, Raijua 10 TPS, Mehara 21 TPS, Lia'E 12 TPS dan Sabu Timur 10 TPS.
KPU NTT Pantau Langsung
Proses pemilukada Sabu Raijua memasuki tahapan paling krusial, tahapan pencoblosan. Selain pengamanan diperketat, pemantauan pun lebih maksimal. Dipastikan, KPU Provinsi NTT, siang ini, tiba di Sabu Raijua untuk memantau langsung jalannya tahapan pemilihan di kabupaten bungsu itu.
Juru bicara KPU Provinsi NTT, Djidon de Haan yang dikonfirmasi Timor Express, Kamis (11/11) kemarin, menjelaskan, jika tak ada aral rintangan, siang ini dirinya terjun langsung ke Sabu Raijua. Kedatangannya ke Sabu Raijua untuk melihat dari dekat proses pemilihan yang berlangsung di enam kecamatan. "Saya yang turun langsung besok (hari ini), tapi sebelumnya informasi dari Sabu bahwa semua persiapan matang dan tak ada masalah," tandasnya.
Menurut Djidon, KPU NTT sudah mendapat informasi resmi dari KPU Sabu Raijua terkait persiapan tahapan pencoblosan hari ini. Logistik sudah disebarkan hingga ke TPS-TPS di enam PPK di Sabu Raijua. Selain logistik, panitia ad hoc pun siap melaksanakan tugasnya pada tahapan paling krusial ini.
Djidon mengatakan, pada Kamis kemarin sempat ada informasi bahwa beberapa warga tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) pemilukada Sabu Raijua. Namun, hal ini tidak menimbulkan gejolak. Sebagai antisipasi, sudah dilakukan pertemuan antara KPU Sabu Raijua, ketujuh pasangan calon dan seluruh partai politik serta panitia pengawas (Panwas) untuk membicarakan hal ini.
"Jadi semua sudah setuju bahwa mereka yang tidak masuk itu tidak perlu diakomodir lagi karena setelah dicek dalam DP4 dan DPS ternyata nama mereka juga tidak ada. Sebelumnya juga sudah ada pengumuman di gereja-gereja sampai desa-desa bahwa kalau masih ada yang namanya belum terdaftar segera melapor. Dengan demikian semua pihak sudah setuju dan tidak ada masalah lagi," ungkap Djidon.
Atas nama Ketua KPU NTT, Djidon de Haan pun menghimbau kepada seluruh warga Sabu Raijua yang terdaftar dalam DPT agar menggunakan haknya mencoblos di TPS. Para pemilih pun dihimbau mencoblos secara benar agar suaranya tidak terbakar. "Cobloslah dengan hati nurani dan jangan mau diprovokasi orang lain," tegas Djidon kemarin.
SEBA, Logistik pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pemilukada) Sabu Raijua, Selasa (9/11) kemarin, mulai diangkut dari Kantor KPU Sabu Raijua menuju panitia pemilihan kecamatan (PPK) di enam kecamatan di Sabu Raijua.
Sesuai pantauan di kantor KPU Sabu Raijua, logistik pemilukada mulai didrop oleh KPU ke kecamatan sekitar pukul 09.00 pagi dan dikawal oleh petugas keamanan dari Polres Kupang. Khusus Kecamatan Raijua, logistik langsung dibawa ke pelabuhan Seba untuk selanjutnya dibawa dengan perahu menuju Raijua.
Sementara untuk Kecamatan Hawu Mehara dan Kecamatan Liae diantar menggunakan truk dan Kecamatan Sabu Timur dan Sabu Tengah juga diantar oleh truk yang disewa oleh KPU. Untuk wialyah Kecamatan Sabu Barat logistik masih berada di kantor KPU dan baru akan digeser ke masing-masing TPS pada H-1.
Ketua KPU Sabu Raijua, Yudi Tagi Huma, kepada wartawan, mengatakan sesuai dengan jadwal yang ada di KPU, pendropingan logistik dari KPU ke PPK mulai tanggal 8-9 November. Namun, karena keadaan cuaca cukup baik sehingga logistik baru didrop pada tanggal 9 November atau H-3.
"Khusus untuk daratan Sabu besar kita drop satu hari sudah langsung tiba di PPK, sehingga kita harapkan setelah tiba di sana PPK sudah harus mendropnya ke masing-masing TPS pada H-1. Kita pake dua kandaraan untuk Sabu ini dimana satu kendaraan untuk mengantarkan logistik bagi dua kecamatan sekaligus.
Yang pasti hari ini logistik sudah sampai ke PPK. Tinggal logistik Sabu Barat yang tetap ada di KPU dan akan bergeser ke TPS masing-masing pada H-1. Namun demikian, kita sudah serahkan tanggungjawabnya kepada PPK dan pihak keamanan dalam mengawal logistik di sini," kata Yudi.
Dijelaskan, semua logistik yang dibutuhkan untuk pemilukada sudah lengkap, sehingga tidak ada persoalan lagi. Mengenai keamanan logistik baik setelah tiba di PPK hingga ke TPS sudah diatur sedemikian rupa sehingga tetap berada dalam pengamanan anggota Polres Kupang yang bertugas pada pemilukada Sabu Raijua. "Semua logistik sudah tidak ada porsoalan. Soal keamanan juga tentu sudah menjadi tanggungjawab pihak kepolisian jadi tidak ada masalah juga soal keamanan logistik. Semuanya aman, tinggal menunggu hari H," ujar Yudi.
Terpisah, Kabag Ops Polres Kupang, I Ketut Wiyasa yang ditemui di Polsek Sabu Barat mengatakan, untuk mengawal pendropingan logistk pemilu baik dari KPU hingga tiba di PPK dan TPS sudah diatur anggotanya yang bertugas. "Anggota kita sudah siap dan semuanya sudah siap sejak logistik itu datang dari Kupang.
Selama di KPU kemudian bergeser ke PPK dan sampai di TPS anggota kita tetap mengawalnya dengan ketat. Karena kita tetap bekerja sesuai dengan tugas kita yakni pengamanan. Soal anggota juga sudah siap. Besok (hari ini) kita akan kedatangan anggota lagi yakni dari Polda NTT dan Brimob sebanyak 60 orang untuk mengamankan pemilukada Sabu Raijua," jelas Ketut.
Kupang - Pemilu kepala daerah (Pilkada) Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur diduga marak dengan politik uang. Sebab, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pendukung salah satu calon tertangkap sedang membagi-bagikan uang kepada warga.
Konelis Moanita, seorang warga Sabu Raijua, mengatakan PNS Kabupaten Sabu Raijua berinisial ML, tertangkap warga sedang membagi-bagikan uang kepada warga untuk mendukung salah calon peserta pilkada Sabu Raijua. "Ia tertangkap Senin (8/11) saat sedang membagikan uang kepada warga," katanya ketika menghubungi Tempo di Kupang, Selasa (9/11).
Menurut dia, ML membagikan uang sebesar Rp750 ribu untuk setiap kepala keluarga (KK). "Pilkada Sabu sudah mulai dikotori dengan uang," katanya.
Kasus politik uang ini, katanya, sudah ditangani oleh polisi dan panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Sabu Raijua. "Kasus ini sekarang ditangani polisi dan Panwas," katanya.
Pilkada Sabu Raijua yang akan digelar 12 November 2010 ini akan diikuti tujuh pasangan calon, yakni Marthen Dira Tome-Nicodemus Rihi Heke (Mandiri), Conrad Djo Johny Djara, Bernard Tanya-Madiosi Rihi Ratu, Piter Djami Rebo-Origenes M Boeky, Simon Riwu Kaho-Martha Kotepa, Jusuf Dominggus Lado-Dany Octo Gigy dan pasangan Marthen Kale-Lorens Riwu.
KPUD Sabu mulai mendistribusikan logistik dan kelengkapan pemilu kada. Logistik yang sudah tiba di Seba, Ibu kota Sabu Raijua, Kamis (4/11/2010), mulai didistribusikan secara bertahap ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Jumat (5/1/2010).
Hal ini disampaikan Ketua KPUD Sabu, Yudi Tagihuma, S.Sos, kepada warawan di Seba, Kamis (5/11/2010). Yudi menjelaskan, logistik yang sudah diterima antara lain surat pemberitahuan untuk memilih (C6), kartu pemilih dan surat suara serta kelengkapan lainnya. Saat ini KPUD sedang menyortir surat model C6. "Model C6 ini akan didistribusikan mulai Jumat (5/11/2010). Ini dilakukan terlebih dahulu," jelasnya. Sementara kelengkapan lainnya, kata Yudi, akan dilakukan setelah pendistribusian surat pemberitahuan tersebut.
Dia menjelaskan, saat ini anggota KPUD Sabu Raijua sedang mengecek surat pemberitahuan pemilih sehingga tidak terjadi kekeliruan saat pendistribusian. Sedangkan surat suara sudah langsung disortir oleh pihak percetakan dan sudah dipak per 50 tiap ikatan. "Kita sudah ikat 50 setiap ikatan, jadi tinggal dibagikan saja. Proses sortir sudah dilakukan di perusahaan percetakan sehingga tinggal dibagikan. Kita yakin surat suara yang siap dibagikan ini tidak memiliki kerusakan atau cacat," jelasnya.
Siap Didistribusikan ke PPK
SEBA,- Sesuai dengan jadwal yang diatur KPU Sabu Raijua, maka logistik untuk pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (pemilukada) Kabupaten Sabu Raijua, Kamis, (4/11) telah tiba di Sabu Raijua dengan menggunakan kapal fery.
Logistik tersebut dikawal sejak dari Kupang oleh Pam Pemilukada Sabu Raijua hingga ke Sekretariat KPU Sabu Raijua. Ketua KPU Sabu Raijua, Yudhy R Tagi Huma, Kamis, (4/11) mengatakan, semua logistik untuk kepentingan pemilukada sudah tida dan sementara dilakukan pemeriksaan dan disortir oleh anggota KPU staf sekretariat.
"Semua logistik sudah tiba tadi pagi dengan fery dan semuanya sudah lengkap, seperti formulir, surat suara dan logistik lainnya kita sementara melakukan pengecekan dan sortir, terutama formulir C6. Kita beruntung cuaca lagi bersahabat sehingga kita bisa angkut logistik dengan kapal fery, kalau tidak maka kita juga siap alternatif lain, yakni jika cuacanya buruk maka kita akan pakai pesawat untuk angkut logistik ke Sabu," ujar Yudhy.
Dikatakan, sesuai dengan jadwal, maka formulir C6 akan segera didistribusikan oleh KPU ke PPK dan PPS, sehingga para pemilih sudah memegang formulir C6 atau surat panggilan itu beberapa hari sebelum hari pencoblosan tiba. "Kita tekan agar surat panggilan atau C6 itu harus diterima langsung oleh yang punya hak dan harus ada tanda bukti bahwa yang bersangkutan sudah menerima undangan. Tidak boleh dititipkan pada orang lain.
Itu yang saya tekankan ke bawah. Formulir C6 itu akan kita berikan langsung dengan DPT yang ada untuk memastikan yang menerima itu ada dalam DPT," kata Yudhy.
Untuk pendistribusian surat suara, KPU akan melakukan distribusi pada tanggal 8 sampai 9 November ke PPK, sehingga dipastikan sehari sebelum hari pencobolosan surat suara sudah berada di masing-masing TPS yang ada.
Setiap pendistribusian akan dikawal oleh pihak kemanan dari Polres Kupang yang bertugas senbagai Pam Pemilukada. "Khusus untuk surat suara ini kita tidak lagi melakukan sortir di Sabu, sebab sudah dilakukan di Kupang.
Semuanya juga sudah dalam keadaan terlipat dan dipak sesuai dengan jumlah pemilih pada TPS masing-masing, sehingga kita hanya cek saja jumlah untuk masing-masing TPS berapa pemilihnya ditambah 2,5 persen dari jumlah pemilih," kata Yudhy.
Untuk bilik suara, KPU Sabu Raijua tidak melakukan pengadaan, sebab bilik suara yang ada dari Kabupaten Kupang sudah cukup dan masih bisa dipakai dalam hajatan pemilukada Sabu Raijua.
Syalom !!
Click Here To Visit The Facebook Page
SARAI Friend's
Entri Populer
-
KM Express Cantika 77 Melayani Warga Sabu Raijua Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) mendapat tambahan pelayanan dari satu a...
-
PDAM Menia Mubazir SEBA, Keberadaan PDAM Menia Kecamatan Sabu Barat yang kini tidak berfungsi, membuat warga Menia dan sekitarnya kesulita...
-
MENIA (SARAI), - Perjudian yang dilakukan masyarakat di Desa Lederaga Kecamatan Hawu Mehara sudah sangat meresahkan, sehingga perlu perhati...
-
SARAI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua terhitung, Selasa 23 November besok akan membuka pendaftaran formasi bagi CPNSD tahun 2010....
-
Tuhan memberi Pelangi di setiap air mata.. Alunan merdu di setiap helaan nafas.. Berkat di setiap cobaan.. Dan jawaban indah di setiap do...
Page Views
