KUPANG, Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) melakukan persiapan khusus guna menghadapi ujian nasional (UN) tahun ini. Pemkab Sarai mendatangkan tim ahli khusus untuk mempersiapkan guru dan siswa untuk menghadapi UN tersebut.


Hal ini dikatakan Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome kepada koran ini, Senin (7/2) di Kupang. Tim ahli yang didatangkan Dira Tome sebanyak 14 orang yang dipimpin Kebamoto dan John Manulangga. Senin kemarin, Dira Tome yang didampingi Wabup Nikodemus Rihi Heke melakukan pertemuan dengan Kebamoto dan John Manulangga.

Pada kesempatan itu Dira Tome mengatakan, pihaknya secara khusus mendatangkan tim yang memiliki kualifikasi guna mempersiapkan para guru dan juga siswa untuk menghadapi UN. "Walaupun tinggal 40 hari lagi UN akan digelar, namun kami putuskan untuk mendatangkan tim ahli karena guru dan siswa membutuhkan persiapan yang lebih baik guna meningkatkan kualitas lulusan," kata mantan Kabid PLS Dinas PPO NTT itu.

Ia mengatakan, pihaknya akan fokus pada bedah SKL (standar kompetensi lulusan), try out dan persiapan pra UN lainnya. Ia mengatakan, pihaknya akan melibatkan seluruh kepala sekolah, guru mata pelajaran UN dan siswa yang akan mengikuti UN untuk mengikuti kegiatan tersebut. "Tentu sebelumnya kita akan melakukan evaluasi terhadap setiap sekolah dimana kita akan mengetahui siswa yang harus mendapat perhatian khusus," terang Dira Tome.

Sementara itu Kebamoto yang secara khusus bertanggung jawab terhadap persiapan materi UN mengatakan, walaupun limit waktu pelaksanaan UN sudah cukup singkat yakni 40 hari lagi, namun dirinya yakin pihaknya akan melakukan persiapan dengan baik untuk para guru dan siswa. "Dengan persiapan yang akan kita berikan terutama bedah SKL saya yakin siswa akan mampu mengerjakan soal dengan cepat dan tepat," kata Kebamoto.

Kebamoto yang sudah berpengalaman dalam hal yang sama di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia mengatakan siswa di NTT sebenarnya memiliki potensi untuk mengerjakan soal UN. Namun, menurutnya kesiapan siswa di setiap daerah dan sekolah khususnya berbeda sehingga kwalitasnya belum merata.

John Manulangga menambahkan, yang menjadi prioritas perhatian adalah siswa yang kurang mampu. "Selama ini guru lebih memfokuskan pada siswa yang mampu padahal jumlahnya lebih sedikit dibanding yang kurang mampu. Karena itu persiapan kita nanti lebih fokus pada siswa yang kurang mampu sehingga ada keseimbangan," kata Manulangga.

Karena itu mantan Kadis PPO NTT ini mengatakan, pihaknya akan mendorong pada guru untuk lebih dahulu mendata siswa yang kurang mampu di setiap sekolah. Setelah itu akan diiikuti dengan tindakan khusus untuk para siswa tersebut.

Mengenai target yang hendak dicapai melalui kegiatan tersebut, Bupati Sarai, Marthen Dira Tome mengatakan, pihaknya tidak mematok target khusus dalam UN tahun ini. "Kita tidak mematok target khusus namun kita hanya mengharapkan hasil tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.

Do you like this article? Share It!