Pemerintah Provinsi didesak agar segera melaksanakan fungsi koordinasi untuk membantu pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dalam upaya mendorong menstabilkan harga premium di kabupaten bungsu tersebut yang sangat variatif.
Desakan tersebut disampaikan Ketua Fraksi Gabungan NTT Sejahtera DPT Provinsi Nusa Tenggara Timur, Somie Pandie, yang dihubungi Minggu (14/11) untuk dimintai tanggapannya terkait harga premium di Pulau Sabu yang sangat variatif.
Desakan tersebut disampaikan Ketua Fraksi Gabungan NTT Sejahtera DPT Provinsi Nusa Tenggara Timur, Somie Pandie, yang dihubungi Minggu (14/11) untuk dimintai tanggapannya terkait harga premium di Pulau Sabu yang sangat variatif.
Dia mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sabu Raijua untuk menstabilkan harga premium didaerah tersebut dengan membangun koordinasi bersama pihak pertamina, dan pangkalan sebenarnya sudah tetapt. Namun menurut dia, untuk hal-hal seperti ini mestinya pemerintah provinsi tidak boleh membiarkan Pemkab Sabu Raijua bekerja sendiri.
“Sebenarnya sudah betul yang dilakukan Pemerintah Sabu Raijua, tapi menurut saya pemerintah provinsi jangan tinggal diam, jangan biarkan mereka kerja sendiri, pemprov harus turun tangan sesuai fungsinya”, jelas dia.
Sebelumnya penjabat Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si ketika dihubungi di Kantornya, Sabtu (13/11) mengemukakan bahwa Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya untuk jenis premium di Kabupaten Sabu Raijua sangat variatif, dan karena itu dia berjanji untuk bekerja lebih keras untuk menstabilkan harga minyak didaerah tersebut.
“Ya, memang harga bensin disini sangat variatif, tapi kami akan bekerja keras, berkoordinasi dengan pertamina dan pangkalan serta agen supaya harga premium bisa lebih terjangkau masyarakat”, kata Penjabat Bupati Thobias Uly.
Harga premium yang sangat variatif itu menurut dia, itu terjadi karena faktor pendistirubusian BBM dari pangkalan ke setiap agen di masing-masing kecamatan yang terkendala jarak yang jauh dan jalanan yang masih rusak sehingga mempengaruhi penetapan harga bensin ditingkat pengecer.
Dari hasil pantauan, harga premium ditingkat pangkalan di Terdamu Seba, bisa diperoleh dengan harga Rp 4.500,- dan tidak dijual kepada kepada masyarakat yang membawa jerigen.
Sementara ditingkat agen khususnya di Seba, premium yang dijual dalam botol jenefer (hanya setengah) bisa didapat dengan harga Rp 5000,- sementara yang dijual ditingkat pengecer dalam botol kemasan aqua ukuran 1,5 liter bisa diperoleh dengan harga Rp 20.000,-
Namun harga premium di Seba berbeda jauh dengan yang ada di Sabu Timur. Harga premium dalam botol jenefer (diisi tidak penuh) diperoleh dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. Sementara di Kecamatan Sabu Liae, untuk ukuran yang sama bisa diperoleh dengan harga Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu. Harga yang sama juga berlaku di Kecamatan Hawu Mehara dan Sabu Tengah.
//
Label:
Kabupaten Sabu-Raijua
//
0
komentar
//
0 komentar to " Pemprov jangan biarkan pemkab Sarai kerja sendiri "
Syalom !!
Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)
Click Here To Visit The Facebook Page
Click Here To Visit The Facebook Page
SARAI Friend's
Entri Populer
-
KM Express Cantika 77 Melayani Warga Sabu Raijua Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) mendapat tambahan pelayanan dari satu a...
-
MENIA (SARAI), - Perjudian yang dilakukan masyarakat di Desa Lederaga Kecamatan Hawu Mehara sudah sangat meresahkan, sehingga perlu perhati...
-
PDAM Menia Mubazir SEBA, Keberadaan PDAM Menia Kecamatan Sabu Barat yang kini tidak berfungsi, membuat warga Menia dan sekitarnya kesulita...
-
SARAI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua terhitung, Selasa 23 November besok akan membuka pendaftaran formasi bagi CPNSD tahun 2010....
-
Tuhan memberi Pelangi di setiap air mata.. Alunan merdu di setiap helaan nafas.. Berkat di setiap cobaan.. Dan jawaban indah di setiap do...
Posting Komentar