Sarai,- Diperkirakan lebih dari 500 orang warga Kecamatan Sabu Liae dalam tiga bulan terakhir ini telah diserang penyakit malaria. Dalam kasus ini, belum ada laporan adanya warga yang meninggal dunia.
Sekretaris Kecamatan Sabu Liae, Nelson Lay Lado, S.Sos yang dihubungi di Kantornya, Sabtu (13/11) membenarkan hal tersebut. Kata dia, penderita terbanyak berasal dari tiga desa di Kecamatan tersebut.
“Ya betul, penderita terbanyak ada ditiga desa yaitu Desa Ledeke, Desa Eilogo dan Desa Hallapadji”, sebut dia.
Dia mengatakan, jumlah penderita malaria di ketiga desa tersebut per harinya bisa mencapai 20 orang. Dan memang sampai kini pihaknya belum mendapat laporan adanya warga yang meninggal akibat jenis penyakit ini. Namun diakuinya, ada banyak pasien yang terpaksa harus dirujuk ke RSUD Kupang untuk mendapat penanganan lebih serius.
Terkait dengan upaya yang dilakukan pemerintah Kecamatan Sabu Liae untuk mengatasi permasalahan ini, Nelson Lay Lado mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta bantuan kelambu kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua.
Selain itu, pihaknya juga telah mengusulkan kepada Dinas Kesehatan setempat untuk terus meningkatkan sosialisasi Menguras, Mengubur dan Menutup (3M) secara kontinyu dan tidak boleh terputus. Selanjutnya penyemprotan atau fogging juga harus dilakukan sebagai salah satu upaya menekan perkembangbiakan nyamuk malaria di Sabu Liae.
Sementara berkaitan dengan ketersediaan obat-obatan, Nelson Lay Lado mengatakan bahwa sesuai laporan yang diterimanya dari puskesmas
menyebutkan bahwa ketersediaan obat-obatan masih cukup tapi sudah menipis sehingga perlu ada tambahan dari Dinas Kesehatan setempat untuk mengantisipasi kemungkinan berkurangnya obat-obatan.
Terkait dengan wabah malaria yang melanda tiga desa di Kecamatan Sabu Liae, tokoh masyarakat setempat, Jhoni Hede, mengatakan bahwa selama ini masyarakat berusaha mengobati dirinya sendiri dengan menggunakan obat-obatan tradisional. Langkah ini ditempuh karena tidak adanya tenaga medis di pustu-pustu terdekat.
“Masyarakat terpaksa gunakan obat-obatan tradisional karena di Pustu tidak ada tenaga medis disana”, sebut Jhoni Hede.
Terkait dengan itu, dia mendesak pemerintah Kabupaten Sabu Raijua agar memberikan perhatian yang lebih serius terhadap semua fasilitas kesehatan yang ada di setiap desa didaerah tersebut dengan melengkapinya dengan tenaga medis yang lebih memadai.
Di Eilogo misalnya, Kami mendapat informasi bahwa untuk mencegah meluasnya wabah malaria, masyarakat terpaksa harus mengkonsumsi sayur daun dan bunga pepaya. Namun upaya ini ternyata tidak terlalu menolong karena jumlah penderita terus bertambah. [sarai/red]
//
Label:
Kabupaten Sabu-Raijua
//
0
komentar
//
0 komentar to " Lebih dari 500 orang terserang Malaria di Sabu Liae "
Syalom !!
Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)
Click Here To Visit The Facebook Page
Click Here To Visit The Facebook Page
SARAI Friend's
Entri Populer
-
KM Express Cantika 77 Melayani Warga Sabu Raijua Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) mendapat tambahan pelayanan dari satu a...
-
MENIA (SARAI), - Perjudian yang dilakukan masyarakat di Desa Lederaga Kecamatan Hawu Mehara sudah sangat meresahkan, sehingga perlu perhati...
-
PDAM Menia Mubazir SEBA, Keberadaan PDAM Menia Kecamatan Sabu Barat yang kini tidak berfungsi, membuat warga Menia dan sekitarnya kesulita...
-
SARAI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua terhitung, Selasa 23 November besok akan membuka pendaftaran formasi bagi CPNSD tahun 2010....
-
Tuhan memberi Pelangi di setiap air mata.. Alunan merdu di setiap helaan nafas.. Berkat di setiap cobaan.. Dan jawaban indah di setiap do...
Posting Komentar