KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Pasokan BBM Belum Memadai

MENIA,- Pengeluhan masyarakat Sabu Raijua agar pasokan bahan bakar minyak (BBM) ditambah oleh pemerintah pusat, hingga saat ini belum direspon. Akibatnya, jumlah quota BBM untuk Sabu Raijua tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Sabu Raijua saat ini.

Hal ini cukup terasa saat proses pemilukada Sabu Raijua dimana kebutuhan terhadap BBM khususnya premium sangat tinggi, sehingga sebagai daerah yang sementara berkembang tidak ada jalan lain untuk mengantisipasi kelangkaan BBM adalah dengan penambahan quota.

Demikian dikatakan Sekretaris Komisi B DPRD Sabu Raijua, Simon Dira Tome di Seba, Rabu (10/11) kemarin. Dikatakan, pasokan bensin ke Kabupaten Sabu Raijua setiap bulan disaat laut tenang berkisar antara 40 hingga 75 ton. Ketika laut tidak bersahabat, maka pasokannya terhenti tanpa ada tindaklanjut sebagai kompensasi kekurangan bahan bakar pada masa kevakuman tersebut.

Dari sekian banyak bensin yang didatangkan ke Sabu Raijua saat ini, sekira 6.000 liter (30 drum) dialokasikan ke Kecamatan Raijua. Sedangkan lebihnya dialokasikan untuk lima kecamatan yakni Kecamatan Sabu Barat, Sabu Timur, Sabu Tengah, LiaE dan Kecamatan Hawu Mehara.

"Jumlah pasokan bensin ke Kabupaten Sabu Raijua di mana jenis bahan bakar ini yang sering menjadi biang permasalahan di Kabupaten Sabu Raijua. Kita sudah minta agen untuk tiap hari bisa layani masyarakat dan itu dilakukan oleh agen namun jatah kita memang berkurang sehingga jalan keluarnya tidak lain adalah penambahan jumlah pasokan untuk Sabu Raijua," ujar Simon.

Ia mencontohkan, di Kecamatan Raijua sehubungan dengan jumlah penduduknya sebanyak 7.024 jiwa, juga sebagai kecamatan dengan jumlah kendaraan bermotor yang paling sedikit jika dihubungkan dengan kendaraan bermotor di Sabu. Kalkulasinya dimulai dari kendaraan roda dua yang menggunakan bensin sebagai bahan bakar.

“Jumlah kendaraan roda dua khusus di Kelurahan Ledeunu menurut pendataan yang saya lakukan pada pertengahan tahun 2008 sesuai sampel yang saya ambil terdapat 256 buah dan quota bensin untuk seluruh desa/kelurahan di Kecamatan Raijua hanya 4.000 liter (20 drum). Diasumsikan sebuah kendaraan bermotor roda dua menggunakan bensin minimal 1 liter per hari, maka kebutuhan bensin per hari sebanyak 256 liter (256 x 1 liter).

Kemudian kebutuhan per bulan sebanyak 7.680 liter (256 x 30 hari). Jika dihitung, maka per bulannya ternyata minus 3.680 liter untuk Kelurahan Ledeunu saja yang artinya bahwa dalam sebulan hanya satu kelurahan yakni Ledeunu yang dapat dilayani selama 20 hari khusus untuk kendaraan roda dua. Belum terhitung kendaraan roda empat, genset, ketinting juga gergaji mesin dan mesin air. Sedangkan satu kelurahan dan tiga desa lainnya di Kecamatan Raijua belum terhitung kebutuhan bahan bakarnya selama 30 hari untuk semua jenis mesin dan kendaraan,” rincinya.

Dikatakan, jika pengalokasian BBM ke seluruh kecamatan di Sabu Raijua proporsional, maka dapat ditarik kesimpulan, pasokan BBM khusus bensin ke Kabupaten Sabu Raijua benar-benar terlalu minim dan terkesan diskriminatif. Karena, sama sekali masih terlalu jauh di bawah standar jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Sabu Raijua.

"Pertanyaannya adalah jika keadaan seperti ini dialami Kabupaten Sabu Raijua sementara suplai BBM Pertamina siap melayani kebutuhan masyarakat, apakah Pemkab hanya menjadi penonton saja ataukah menjadi mediator? Sehingga beban atau keluhan BBM ini jangan hanya dilimpahkan kepada agen tapi juga menjadi tanggungjawab Pemkab,” ujar Simon.


0 komentar to " Pasokan BBM Belum Memadai "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters