KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



KM Awu Jawab Kebutuhan Warga Sabu

SEBA,-Ribuan masyarakat Sabu Raijua (Sarai) tumpah ruah ke dermaga Biu, Sabu Timur menyambut kehadiran Kapal Motor (KM) Awu, milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Pasalnya, setelah beberapa tahun terisolasi karena kurangnya pelayanan transportasi laut maupun udara, terjawab dengan pelayaran perdana KM Awu ke Sarai, Selasa (6/7) lalu.

Pelayaran perdana yang ditempuh lama kurang lebih delapan jam dari pelabuhan Tanjung Lontar-Tenau itu merupakan upaya membangun kembali akses transportasi, khususnya transportasi laut. Kapal yang mengangkut lebih dari 4.000 penumpang itu tiba di dermaga Biu, Sabu Timur sekira pukul 13.00 Wita.

Berbagai acara dilakukan menyambut kapal yang juga ditumpangi dua anggota DPR RI asal NTT, Saleh Husin dan Farry Francis yang merupakan penggagas pelayaran rute tersebut. Puluhan penari menyambut kedatangan rombongan yang turun dari tangga kapal dengan lagu daerah dan tarian Pado'a. Hadir pula Bupati Sarai, Thobias Uly, Kepala Dinas Perhubungan, Jusuf Manu, Ketua DPRD Sarai, Ruben Kale Dipa, serta beberapa pejabat dan undangan lainnya.

Masyarakat serta ribuan penumpang yang berjubel di atas kapal maupun pelabuhan terus memberikan aplaus dan sorak-sorai dengan sajian musik serta tarian tersebut.
Dalam pertemuan singkat yang digelar di terminal dermaga Biu, suasana bahagia serta suka cita terus terpancar di wajah-wajah pejabat maupun masyarakat yang memadati gedung tersebut.

Dalam sambutannya, Thobias Uly mengakui keterbatasan alat transportasi di daerah itu merupakan salah satu kendala yang menjadi tanggungjawab seluruh komponen masyarakat. Sehingga dengan disinggahinya Sarai, maka secara perlahan masyarakat akan sangat terbantu dalam berbagai segi kehidupan.

"Memang kita sangat bersyukur karena sekarang daerah kita sudah dapat disinggahi kapal besar seperti KM. Awu. Karena selama ini banyak kekurangan kita di bidang transportasi menjadi hambatan besar dalam proses pembangunan, apalagi kita ini kabupaten baru," ungkap Thobias.

Thobias secara pribadi dan mewakili seluruh masyarakat Sarai mengucapkan terimakasih kepada anggota DPR RI yang telah berupaya sekuat tenaga untuk membuka rute pelayaran tersebut.

Ia juga menghimbau agar masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan laut turut membantu menjaga keamanan serta kenyamanan kapal serta dermaga tersebut agar tetap berjalan dengan baik. "Ini untuk kepentingan kita bersama, sehingga kite wajib menjaga dan memeliharanya," harap Thobias yang disambut tepukan tangan.

Anggota DPR RI asal NTT dari Fraksi Hanura, Saleh Husin mengakui perjuangan untuk menghadirkan KM. Awu bukan hal yang mudah. Namun sebagai bentuk tanggungjawab, dirinya bersama Farry Francis bersedia berlayar bersama kapal tersebut serta menyaksikan secara langsung kondisi kapal serta penumpang yang berlayar perdana menuju Sarai itu. "Kita bekerja keras untuk menghadirkan kapal ini karena daerah ini sangat sulit disinggahi kapal kecil seperti kapal ferry. Dan setelah berhasil, maka kita bertanggungjawab untuk membawa bukti kepada masyarakat Sarai bahwa pemerintah tidak tutup mata untuk membantu kita. Dan hari ini (Selasa-red) sebuah sejarah tercipta dengan hadirnya KM. Awu di sini," kata Saleh yang juga Wasekjen DPP Partai Hanura ini.

Sementara anggota DPR RI asal NTT dari Fraksi Gerindra, Farry Francis menekankan, hasil upaya yang dilakukan merupakan campur tangan Yang Kuasa. Sehingga dirinya menghimbau agar masyarakat Sarai harus mensyukuri anugerah tersebut dengan menjaga serta menghargai fasilitas tersebut demi kepentingan bersama ke depan.

Salah satu anggota panitia anggaran DPR RI itu mengungkapkan, upaya untuk membuka rute menuju Sarai bukan yang pertama. Namun menurut dia, upaya itu telah dilakukan berulang-kali oleh beberapa pihak, namun tidak berhasil. "Selama ini sudah ada upaya permohonan dari beberapa pejabat kita ke pusat untuk membuka rute ini. Tapi sekarang Tuhan sudah menjawab melalui kami yang duduk di komisi V DPR RI yang khusus membidangi persoalan transportasi," ungkap Farry.

Pantauan koran ini, dalam pelayaran menuju Sarai, kedua anggota dewan itu menyempatkan diri berbagi bersama penumpang kapal dan menyaksikan kondisi penumpang yang berjubel di setiap sudut dan lorong kapal tersebut. Bahkan keduanya rela berdesakan di atas tangga kapal. Beberapa penumpang bahkan harus mendapat perawatan akibat kekurangan oksigen dan jatuh pingsan.

Setibanya di pelabuhan Biu, ribuan warga serta pejabat telah menunggu dengan sukaria, bahkan warga terus berdatangan untuk menyaksikan secara langsung kehadiran kapal yang dipenuhi penumpang tersebut. Tamu serta pejabat lainnya larut dalam tarian Pado'a yang terus disambut dengan tepukan tangan penumpang.

Setelah disajikan tarian dan musik tradisional serta jamuan makan siang dan pemberian berbagai bingkisan dan cinderamata, rombongan kemudian melanjutkan pelayaran menuju Ende. Dan selanjutnya KM. Awu akan melanjutkan pelayaran ke Waingapu, Bima, Benoa dan Surabaya.


0 komentar to " KM Awu Jawab Kebutuhan Warga Sabu "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters