KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Warga Keluhkan Kenaikan PBB

SEBA, - Warga Desa Molie Kecamatan Hawu Mehara Kabupaten Sabu Raijua mengeluhkan kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun 2010 yang dirasa sangat mencekik dan membebani warga. Rata-rata kenaikan pajak yang dikeluhkan berkisar antara 100 hingga 200 persen dari beban pajak tahun sebelumnya. Pengeluhan ini disampikan tokoh masyarkat Desa Molie, Eduard Hede Data dan Yohanis Djami Bangu ketika melakukan dialog dengan Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly belum lama ini di Desa Molie.

Eduard Hede Data mengatakan, dengan kondisi yang sulit saat ini akibat gagal panen dan budidaya rumput laut yang menghancurkan ekonomi masyarakat di Desa Molie, maka beban pajak yang masyarakat harus bayar cukup tinggi.

“Jadi soal pajak kami mau tanya apakah pajak ini naik karena kita di Sabu sudah jadi kabupaten otonom sehingga pajaknya naik tinggi sekali atau memang ini kenaikan dari pusat. Tolong dijelaskan supaya jangan sampai masyarakat berpikir bahwa pemerintah ingin membebani rakyat dengan pajak untuk memperoleh penghasilan yang banyak.

Bapak bupati harus tahu bahwa rata-rata pajak kita disini naik 100 sampai 200 persen untuk satu bidang tanah. Nah, ini sangat memberatkan kami sehingga kalau bisa pak bupati cari jalan keluar supaya kalau bisa na ini pajak jangan terlalu mahal,“ pinta Eduard.

Sementara, Yohanis Djami Bangu pada kesempatan yang sama menyampaikan kepada penjabat bupati bahwa saat ini kehidupan ekonomi warga sedang dalam keadaan yang sulit, sehingga dengan beban pajak yang besar sangat memberatkan warga.

Dikatakan, sejak rumput laut hancur total di daratan Sabu Raijua termasuk di Desa Molie, maka masyarakat kelimpungan soal uang. “Kalau dulu rumput lautnya masih jaya dan kita masih pegang uang banyak, ya, tidak soal mau naik juga kita tidak terlalu merisaukan hal itu. Tapi kenyataan yang ada saat ini kita benar-benar sedang kesulitan uang.

Buat beli beras saja kita sudah sulit. Untung ada raskin jadi kita masih bisa makan, sehingga untuk membayar pajak saja sudah sulit. Apalagi hasil kebun tidak bisa kita harapkan,” ungkap Yohanis.

Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly pada kesempatan tersebut kepada warga menjelaskan, kenaikan pajak bumi dan bangunan yang terjadi pada tahun 2010 sudah merupakan keputusan pemerintah pusat dan bukan keputusan pemeritah Sabu Raijua. Sehingga, perlu dipahami seluruh masyarakat.

“Jadi bapak ibu kenaikan pajak itu adalah dari pusat, bukan kita di Sabu yang buat-buat. Jangan sampai bapak ibu berpikir bahwa kita yang buat-buat di Sabu. Apa yang diputuskan dari pusat, kita tinggal menjalankan saja. Sehingga, saya minta bapak ibu jangan sampai kita di Sabu tidak membayar pajak lalu orang bilang kita disini tidak mampu. Padahal, kalau kita berpikir secara jernih, itu juga untuk kepentingan kita bersama,” kata Thobias.

Kepada dinas teknis yang mengurus pajak di Sabu Raijua, Thobias meminta agar bisa mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai kenaikan pajak yang terjadi, sehingga tidak menimbulkan persepsi lain serta apa pemikiran seakan-akan pajak dinaikan oleh Pemkab Sabu Raijua.


0 komentar to " Warga Keluhkan Kenaikan PBB "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters