KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Sorgum Komoditi Andalan Raijua

SEBA,- Walau hujan tahun ini tidak terlalu banyak di daratan Raijua, namun masyarakat setempat masih bisa berharap pada hasil kebun mereka yakni sorgum dan kacang hitam.

Kedua komoditi ini merupakan komoditi andalan masyarakat saat ini karena hanya kedua jenis tanaman yang berhasil pada musim tanam baru-baru ini di Raijua. Camat Raijua, Welem Lukas Rohi mengatakan, akhir tahun 2009 hingga awal tahun 2010 adalah masa paling sulit bagi masyarakat Raijua. Sebab, usaha mereka di bidang pertanian baik darat maupun laut mengalami masa yang suram. Untuk itu, sebagai camat yang adalah ujung tombak pemerintah di bawah, harus bisa melihat potensi-potensi lokal yang ada di Raijua.

“Jadi, masyarakat di Raijua benar-benar berada pada titik nadir kesulitan saat ini. Sebab, tahun kemarin budidaya rumput laut hancur oleh pencemaran, sementara hujan tahun ini juga sangat sedikit. Sehingga, menambah kesulitan warga.

Sebab, mereka tidak bisa berharap banyak pada hasil kebun. Kita beruntang bahwa ternyata ada potensi lokal di Raijua yang bisa diharapkan yakni tanaman terae medore (sorgum) dan kebui meddi (kacang hitam) yang tetap bertahan ketika hujan tidak datang. Rata-rata petani yang menanam sorgum dan kacang hitam semuanya berhasil. Panennya cukup lumayan, sehingga kita tidak terlalu lapar di sini,” jelas Welem.

Diakui, program budidaya rumput laut di Raijua selama kurun waktu tujuh tahun terakhir cukup berhasil dan mampu meningkatkan derajat kehidupan masyarakat di Raijua. Tapi karena ada pencemaran yang menghancurkan rumput laut di seluruh wilayah Raijua, maka masyarakat diarahkan kembali kepada kebun masing-masing dengan menyuruh untuk menanam komoditi lokal yakni sorgum dan kacang hitam.

“Kita harus akui bahwa rumput laut di Raijua cukup berhasil dan bisa meningkatkan kehidupan warga. Ini tidak terlepas dari kerja keras bapak Iban Medah (Ibrahim Agustinus Medah, red) pada saat jadi bupati Kupang. Ama bisa lihat disini rumah tembok sudah terlalu banyak. Begitu juga dengan mobil dan sepeda motor. Dulu disini yang ada mobil hanya camat. Itu juga mobil dinas. Selebihnya tidak ada lagi mobil di Raijua. Dulu yang punya motor hanya guru atau kepala desa, sekarang tidak lagi.

Rata-rata penduduk sudah punya sepeda motor dan sudah ada belasan kendaraan roda empat disini. Itu semua berkat rumput laut. Tapi tahun ini kita akan coba lagi budidaya rumput laut karena memang sudah ada yang coba dan sekarang sudah membaik,” urai Welem.

Dijelaskan, dalam setiap kesempatan, camat selalu hadir bersama para kepala desa, lurah, babinsa dan kapolsek serta tokoh agama dan tokoh adat untuk memberi pencerahan kepada masyarakat tentang apa saja langkah-langkah yang harus diambil atau dilakukan saat ini. Sehingga, tidak terjadi bencana kelaparan.

Dengan melihat hasil panen khusus sorgum dan kacang hijau yang bisa bertahan terhadap panas dan tidak mempengaruhi hasil produksi, maka camat bertekad akan menjadikan Raijua sebagai lumbung sorgum dan kacang hijau kedepan sebagai pangan pokok warga Sabu Raijua.

“Saya selalu tegaskan kepada warga untuk jangan sekali-kali mempraktekkan hidup malas dengan cara menyemprotkan obat pada lahan, sehingga rumputnya mati kemudian mereka tanam.

Saya selalu bilang agar semua lahan harus dicangkul. Kita balek tanah secara gotog royong seperti kebiasaan turun temurun dan saya selalu turun lapangan untuk memantau. Hasilnya, ya, tidak mengecewakan kita panen sorgum dan kacang hijau yang luar biasa di Raijua. Padahal, di daerah lain hasil kebun seperti jagung dan kacang tanah tidak menghasilkan,” tambah Welem.

Dijelaskan, luas lahan masyarakat Raijua di bagian bawah yakni di Kelurahan Ledeunu dan Kelurahan Ledeke sekira 5.000 hektare dengan tingkat keberhasilan panen yakni sorgum rata-rata 70 persen dan kacang hitam 60 persen. Sementara, Raijua bagian atas yang meliputi Desa Bolua, Desa Ballu dan Desa Kolorae luas lahan sekira 15.000 hektare dengan rata-rata keberhasilan panen mencapai 55 persen untuk sorgum dan 40 persen untuk kacang hitam.
“Saya minta warga jangan menjual sorgum dan kacang hitam keluar dari pulau Raijua. Saya minta Pol PP dan Polsek untuk mengawasi melalui pintu-pintu keluar dari Raijua,” tegas Welem.


0 komentar to " Sorgum Komoditi Andalan Raijua "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters