KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Masyarakat LiaE Rebutan Air Bersih

SEBA,- Musim hujan yang minim dan panas yang berkepanjangan di daratan Sabu Raijua mulai memperlihatkan akibat bagi warga setempat.
Sumur masyarakat yang dahulu debit airnya masih mencukupi hingga bulan Oktober, sekarang sudah mulai mongering. Karenanya, masyarakat mulai berebutan air bersih.
Daerah yang terancam kekurangan air bersih saat ini adalah Kecamatan LiaE yang memiliki mata air yang sangat minim dibanding dengan daerah lain di daratan Sabu.

Salah satu tokoh masyarakat dan tokoh agama Desa Eilogo, Pdt Jhony Hege mengatakan, sekarang masyarakat LiaE sudah terancam kekurangan air bersih. Sebab, sumur yang digali masyarakat waktu lalu, kini sudah mulai kering. Akibatnya, warga mulai berebutan air bersih di sumur-sumur yang masih ada air.

"Sekarang kita di LiaE su mulai susah air. Kalalu dulu biasanya kita mulai kesulitan air pada bulan Oktober atau November, tapi tahun ini baru memasuki bulan Juni saja semua sumur rata-rata sudah mulai kering. Kalaupun ada sumur yang masih ada airnya, itu sumur tua sehingga masyarakat harus antri untuk mendapatkan air bersih. Kalau airnya ditimbah lebih dari tiga atau empat ember, maka airnya sudah mulai keruh. Sehingga butuh waktu beberapa jam lagi baru airnya bisa kita ambil. Kalau tahun-tahun kemarin bulan begini air di dalam sumur masih bisa tiga hingga empat meter dari dasar sumur, sehingga kita tidak sesulit sekarang," ujar Jhony.

Jhony mengaku, embung yang ada di LiaE hanya bisa dipakai untuk menyiram tanaman holtikultura di sekitar embung karena airnya keruh. Selain itu, hanya digunakan sebagai minuman ternak. Untuk mandi atau untuk diminum tidak bisa. Hingga sekarang belum ada mata air yang keluar di sekitar embung, sehingga walaupun airnya banyak tapi tidak bisa digunakan untuk mandi atau minum.

"Memang kita di LiaE ada satu embung, tapi kita tidak ambil airnya untuk minum. Sebab, selain sudah kotor dengan kotoran ternak, air yang ada juga keruh dan kotor. Sehingga hanya bisa dipergunakan buat siram berbagai macam sayur di sekitar embung. Coba ada bak khusus yang disiapkan untuk menampung air, mungkin kita bisa pergunakan untuk mandi atau cuci," kata Jhony.
Jhony mengaku, pemerintah sudah memberikan bantuan fiber untuk menampung air bagi desa-desa yang ada di LiaE. Tapi kendala yang dialami adalah hujan yang turun sangat sedikit, sementara masyarakat tidak bisa membeli air dari tangki karena kondisi ekonomi mereka yang sulit.

Dikatakan, untuk wilayah Kecamatan LiaE ada satu sumber air yang bisa dipergunaikan bagi kepentingan beberapa warga di empat desa di Kecamatan Liae yaitu mata air yang terletak di Desa Kota Hawu. Mata air tersebut selain debitnya cukup besar, juga terletak didataran tinggi sehingga hanya membutuhkan pipa untuk mengalirkannya ke beberapa desa yang terletak di dataran rendah seperti Desa Ledetalo, Halla Padji, Eilogo serta Desa Kota Hawu.

Namun karena masyarakat tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli pipa air, maka mata air tersebut tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Untuk itu, diharapkan agar pemerintah Kabupaten Sabu Raijua bisa memperhatikan keluhan warga dengan memanfaatkan mata air Kota Hawu untuk dipasang pipa agar dialirkan secara grafitasi ke empat desa itu.

"Memang kita punya mata air yaitu yang ada di Desa Kota Hawu, tapi kita terbentur pada dana untuk membeli pipa atau leding sehingga kita berharap pemerintah bisa membantu kita supaya kita tidak kesulitan air. Itu tidak perlu pakai motor air, karena mata airnya ada di tempat yang tinggi. Sehingga, cukup dengan grafitasi saja masyarakat sudah bisa menikmati air bersih," harap Jhony.


0 komentar to " Masyarakat LiaE Rebutan Air Bersih "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters