KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Gelombang Tinggi, Feri Batal Berlayar

KUPANG,- Angin kencang serta tingginya gelombang laut Sawu dan sekitarnya membuat penyeberangan Kupang-Sabu tidak bisa dilakukan, Jumat (18/6) kemarin.
Penumpang yang sudah berada di pelabuhan Bolok dengan tujuan Sabu terpaksa pulang karena ASDP tidak berani melakukan pelayaran. Manager Operasional ASDP cabang Kupang, Arnoldus Yansen menjelaskan, jadwal pelayaran Kupang-Sabu tidak bisa dilakukan atau batal akibat tingginya gelombang laut dan angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini.

"Hari ini pelayaran ke Sabu batal. Ini akibat gelombang laut yang tinggi di laut Sawu dan sekitarnya serta angin yang cukup kencang sehingga kita terpaksa membatalkan pelayaran ke Sabu. Kapal dari Sabu saja baru sampai jam sembilan pagi. Padahal, mereka berangkat dari Sabu jam 12 siang hari Kamis itu. Artinya bahwa memang kita tidak bisa paksakan pelayaran. Ini demi keselamatan kita bersama," ujar Arnoldus.

Dijelaskan, jadwal penyberangan feri Sabu memang telah ditepakan yakni hari Senin dan Jumat. Namun jadwal tersebut bisa saja berubah atau batal apabila cuaca tidak mengizinkan untuk sebuah pelayaran. Jika hari Senin cuacanya tenang dan bisa berlayar, maka penyebaran Kupang-Sabu bisa dilakukan.

"Hari Senin kita lihat nanti. Kalau memang cuacanya bisa bersahabat dan memungkinkan kita untuk berlayar, maka hari Senin pasti ada pelayaran. Tapi ingat, tergantung cuacanya seperti apa nanti," tegas Arnoldus.

Dijelaskan, memasuki musim angin timur sejak awal Juni, memang diatur sedemikian rupa agar pelayaran Kupang-Sabu dan sebaliknya tidak memungkinkan untuk dua kali pelayaran dalam seminggu, maka hanya dilakukan sekali pelayaran dalam seminggu yakni setiap hari Senin. Untuk jadwal hari Jumat sudah dua minggu berturut-turut tidak ada penyeberangan feri dari Kupang ke Sabu.

Terpisah, Julius Mamo, salah satu penumpang tujuan Sabu yang ditemui di pelabuhan Bolok mengatakan, dirinya sangat memaklumi apa yang dilakukan ASDP, sehingga kalau memang dirasakan bahwa tidak nyaman untuk suatu penyeberangan yang diakibatkan cuaca, maka seyogyanya tidak perlu dilakukan dan itu harus dimaklumi para pengguna jasa atau penumpang feri khususnya lintasan Kupang-Sabu.

"Saya memahami apa yang dilakukan pihak ASDP karena memang mereka pikir tidak layak untuk berlayar. Mau dipaksakan untuk apa? Sebab, lintasan Sabu tidak seperti lintasan Rote yang hanya tiga atau empat jam berlayar, sehingga kalau mereka bilang batal, ya kita taat saja untuk apa kita paksakan," ujar Julius.

Diakui, dirinya memang ada urusan keluarga yang sangat penting di Sabu. Tapi tidak bisa mengesampingkan kenyamanan dan keselamatan dalam berlayar. Sebab, tipe kapal seperti feri memang bukan untuk lintasan yang bergelombang tinggi, sehingga diharapkan pelayaran dari armada Pelni sangat diharapkan karena memang masih bisa berlayar dengan keadaan cuaca seperti sekarang.

"Ini kapal feri kan tidak bisa berlayar kalau gelombangnya sudah cukup tinggi dan riskan. Sehingga kita harapkan apa yang pernah dikatakan penjabat bupati Sabu Raijua dan kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT bahwa akan ada pelayaran dari Pelni, itu yang bisa membantu kita pada saat sekarang. Katanya kan mau bulan Juni sekarang sudah mau bulan Juli, tapi belum ada realisasi kapal dari Pelni," kata Julius.

Pantauan di pelabuhan Bolok, sekira pukul 10.00 Wita, sudah banyak penumpang tujuan Sabu yang menunggu kapal feri. Namun setelah ada pengumuman dari pihak ASDP bahwa pelayaran Kupang-Sabu dibatalkan, maka para penumpang terpaksa pulang dan mununggu kapal feri hari Senin (21/6) mendatang.


0 komentar to " Gelombang Tinggi, Feri Batal Berlayar "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters