SENSUS PENDUDUK

SEBA,- Suksesnya pelaksanaan Sensus Penduduk (SP) 2010 yang sedang dilakukan saat ini di Kabupaten Sabu Raijua menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat, mulai dari pemerintah yang paling tinggi hingga... tataran paling bawah serta kesediaan masyarkat memberikan jawaban yang sesuai dengan kenyataan tanpa direkayasa.

Demikian dikatakan ketua sementara DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Ruben Kale Dipa ketika ditemui dikediamannya, Senin (3/5) usai dicacah oleh petugas cacah lapangan (PCL) di Kelurahan Mebba Kecamatan Sabu Barat.

Ruben mengatakan, jawaban yang jujur dan benar tanpa ada rekayasa akan menghasilkan data yang akurat, sehingga sangat berguna bagi kepentingan pembangunan nasional dan Sabu Raijua khususnya.

Untuk itu, diminta kepada aparat yang ada di kelurahan maupun desa agar mendampingi petugas pencacah ke rumah warga, sehingga pertanyaan yang diajukan petugas bisa dijawab dengan benar oleh penduduk. Sebab, diakui Ruben, dirinya yang memiliki pengetahuan dan pendidikan yang cukup masih sedikit kesulitan menjawab dengan baik dan benar apa yang ditanya petugas cacah.

Dengan jumlah jiwa dirumahnya sebanyak 15 orang dimana masing-masing orang akan ditanya oleh petugas, sehingga harus benar-benar menjawab secara benar dan pasti. Apalagi mereka yang tidak pernah sekolah atau pengetahuannya terbatas, maka dipastikan akan mengalami kesulitan dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan petugas.

Ruben memberikan apresiasi kepada kepala BPS Kabupaten Kupang, Marthen Kale yang turun langsung ke Sabu Raijua dan kerumahnya serta rumah warga untuk memantau secara langsung kegiatan SP 2010 di Kabupaten Sabu Raijua.

Dengan koordinasi yang baik, sehingga ketika melakukan pencacahan, hadir kepala BPS Kabupaten Kupang Marthen Kale, Camat Sabu Barat Wempy Imanuel Riwu dan Lurah Mebbba, Yulens Koro.

Hal ini harus dicontohi oleh pejabat yang ada di Kabupaten Sabu Raijua, sehingga apapun kegiatan yang dilakukan bisa dipantau secara langsung, sehingga benar-benar terlaksana dengan baik dan tidak hanya mendengar apa laporan dari staf. Ruben juga mengutarakan kekesalannya dimana pada saat apel siaga SP 2010, Sabtu (1/5) lalu, saat itu tidak ada petinggi dari Kabupaten Sabu Raijua yang mengikuti apel karena tidak berada di tempat. Mulai dari Penjabat Bupati, Thobias Uly, Asisten I, Julius Uly dan Asisten II yang merangkap Plt Sekda Sabu Raijua, Octo Radja Pono.

Ruben mengatakan, sangat menyesal dengan kinerja seperti ini, sebab kegiatan nasional seperti SP 2010 seakan tidak dihargai. Sehingga, dari tiga pejabat tersebut tidak berada di tempat pada saat yang bersamaan. Untuk itu, kedepan Ruben berharap agar kejadian seperti ini jangan terjadi lagi. Kalau ada situasi tertentu yang harus diambil tindakan cepat, maka tidak ada yang bisa mengambil keputusan.

Terpisah, kepala BPS Kabupaten Kupang, Marthen Kale kepada Timor Express mengatakan, dirnya berusaha untuk bisa memantau langsung kegiatan SP 2010. Sebab, Kabupaten Sabu Raijua masih dibawah kendali Kabupaten Kupang dalam kegiatan SP 2010 karena belum ada kantor BPS di Sabu Raijua.

Marthen berharap, agar masyarakat Sabu Raijua bisa memberi keterangan dan jawaban yang sesuai dengan kenyataan, sehingga bisa menghasilkan data yang benar dan akurat. Data yang benar akan sangat berguna bagi kelanjutan pembangunan baik nasional maupun Kabupaten Sabu Raijua ada umumnya. Dalam kegiatan SP yang dilakukan sejak 1-31 Mei, BPS tidak bisa bekerja sendiri tanpa kerjasama dan partisipasi pimpinan disetiap tingkatan mulai dari camat, lurah, kepala desa hingga RT dan RW.

Marthen mengharapkan agar mereka bisa membantu petugas cacah ketika turun ke lapangan, sehingga dengan pendampingan aparat desa dan kecamatan, hasil sensus bisa benar-benar memperoleh hasil yang akurat sesuai kondisi yang ada.