SEBA,- Ruas jalan lingkar luar yang menghubungkan Kecamatan Sabu Timur dengan Kecamatan LiaE rusak parah. Kondisi jalan ini diperparah dengan musim hujan yang terjadi, sehingga mengikis badan jalan dan membawa aspal yang ada.
Kerusakan ruas jalan ini mulai terjadi dari Desa Deme yakni desa perbatasan antara Kecamatan Sabu Timur dan Kecamatan LiaE. Dijalan yang rata, aspal yang dahulu pernah dikerjakan, kini sudah terkelupas, sehingga jalannya berlubang dan sangat mengancam keselamatan pengendara terutama pengendara sepeda motor.

Salah satu warga Desa Deme, Yulius Ratu yang di temui di Desa Deme, Kamis (6/5) lalu mengatakan, jalan lingkar luar mulai dari Desa Deme hingga ke pusat Kecamatan LiaE keadaannya sudah cukup parah sejak beberapa tahun lalu. Keadaan ini seakan tidak pernah dilihat pemerintah, padahal mobil dinas sering lalu lalang melewati jalan tersebut.

“Ama lihat sendiri sa, soalnya ini su sonde bisa lai disebut jalan, karena untuk ketong pejalan kaki sa, su sonde bisa lai. Apalagi kalo orang pake sepeda motor kalau dong bisa selamat, maka yang rusak, ya dong pung motor.

Beta heran, pemerintah dong tiap hari lalu lalang ko lihat ma dong diam-diam sa. Mangkali karena dong pake mobil bagus, sehingga dong sonde rasa ini jalan pung rusak atau dong su sonde ada perhatian lain terhadap ini jalan. Kalau dong sonde capat bikin bae na ini jalan dong su sonde tau dia pung model seperti apa lai. Bilang ketong su kabupaten ma, jalan dong sama sa dari dulu sampe sekarang sonde berubah ju,” kesal Yulius.

Jalan yang paling parah adalah ketika mendaki gunung Bojo Kepo yang berbentuk huruf S dan sangat menanjak dengan kondisi jalan yang begitu rusak dengan batu yang besar yang sudah timbul, sehingga sering terjadi kecelakan.

Menurutnya, siapapun yang melewati jalan tersebut harus ekstra hati-hati, bahkan tak jarang, pengendara hanya bisa menuntun sepeda motornya akibat takut terjatuh dengan kondisi jalan yang ada. Padahal, kalau sarana jalannya diperbaiki dengan baik, maka jalan lingkar luar menjanjikan keindahan yang luar biasa. Sebab, mengitari pinggiran laut dari dataran tinggi, sehingga benar-benar indah pemandangannya bagi orang yang menggunakan jalan tersebut.

“Ama tadi su lewat Bojo Kepo to. Karmana Ama rasa bae ko sonde? Itu jalan su banyak korban yang jato motor ma mau kermana lai, jalan satu-satunya ketong dari sini ke kantor camat ya hanya lewat itu jalan sa. Atau kalo Ama dong dari Sabu Timur mau ke LiaE na harus lewat ini jalan sa, sonde ada jalan lain lai.

Lebe bae ketong pung jalan desa dong biar sonde aspal ma tapi masih bisa jalan dengan aman dari pada begini. Dong aspal abis sekarang su rusak dong sonde toe lai. Ama harus tulis supaya dong tau ko datang perbaiki ini jalan. Dong jang hanya duduk di belakang meja ko kalau turun na pake mobil bagus jadi dong sonde tau masyarakat pung susah dari ini jalan,” tambah Yulius.

Do you like this article? Share It!