SEBA, - Penyakit hog kolera yang menyerang babi warga Desa Huwaga Kecamatan Sabu Timur pertengahan bulan Maret lalu, membuat warga kuatir karena mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Kepala Desa Huwaga, Leonard Bau Bani yang di temui di Huwaga, Sabtu (24/4) lalu mengatakan, penyakit yang menyerang ternak warga baru diketahui kalau hog kolera.
Penyakit dengan gejala suhu badan ternak panas, mata merah hingga air liur yang meleleh lewat mulut ketika menyerang ternak babi, maka hanya bisa bertahan tiga hingga empat hari dan babi akan mati.
Penyakit hog kolera menyerang ternak babi besar maupun kecil. Jika ternak sudah terkena penyakit, ternak akan merasa gelisah dan meninggalkan rumah untuk mati di hutan atau dipadang. Sehingga, pemiliknya hanya mendapati ternak mereka sudah dalam keadaan menjadi bangkai.
Leonard menjelaskan, untuk Desa Huwaga ada dua dusun yang paling parah terkena penyakit hog kolera yakni Dusun Mahera dan Dusun Loborai. Warga Dusun Mahera, Lausen Bau Bani mengalami kerugian yang sangat besar. Sebab, ada belasan ekor babi miliknya yang mati diserang hog kolera. Itu baru milik satu orang, sementara untuk Desa Huwaga ternak babi yang mati berjumlah ratusan ekor dengan harga rata-rata babi per ekor antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.
Dijelaskan, babi yang mati tidak bisa dikomsumsi oleh warga dan hanya dikubur karena takut terjadi penyakit lain kepada manusia. Leonard mengatakan, kejadian yang menimpa desanya telah dilaporkan ke Dinas Pertanian, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sabu Raijua dan dinas telah menurunkan petugas guna melakukan vaksinasi terhadap ternak warga.
Menurutnya, untuk penyakit hog kolera, petugas hanya memberikan antibiotic dan vitamin untuk menambah kekebalan kepada ternak babi.
Sebab, penyakit kolera yang menyerang ternak babi tidak bisa disembuhkan secara tuntas, sehingga satu-satunya cara hanya pemberian antibiotic dan vitamin serta melakukan lokalisasi terhadap ternak yang sudah terjangkit dan ternak yang belum terinfeksi virus hog kolera.
Keadaan ini jelas Leonard, cukup membuat warga Desa Huwaga terpukul. Sebab, dengan keadaan hidup mereka saat ini yang hanya bergantung pada hasil penjualan ternak, kini hanya bisa mengurut dada setelah sebelumnya usaha rumput laut yang mati akibat pencemaran laut serta gagal panen yang melanda pulau Sabu akibat curah hujan yang sangat sedikit.
0 komentar to " Hog Kolera Serang Babi di Huwaga "
Syalom !!
Click Here To Visit The Facebook Page
SARAI Friend's
Entri Populer
-
KM Express Cantika 77 Melayani Warga Sabu Raijua Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) mendapat tambahan pelayanan dari satu a...
-
MENIA (SARAI), - Perjudian yang dilakukan masyarakat di Desa Lederaga Kecamatan Hawu Mehara sudah sangat meresahkan, sehingga perlu perhati...
-
PDAM Menia Mubazir SEBA, Keberadaan PDAM Menia Kecamatan Sabu Barat yang kini tidak berfungsi, membuat warga Menia dan sekitarnya kesulita...
-
SARAI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua terhitung, Selasa 23 November besok akan membuka pendaftaran formasi bagi CPNSD tahun 2010....
-
Tuhan memberi Pelangi di setiap air mata.. Alunan merdu di setiap helaan nafas.. Berkat di setiap cobaan.. Dan jawaban indah di setiap do...
Posting Komentar