KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Dinas Kekurangan Dokter Hewan

Petugas Lakukan Vaksinasi

SEBA, Petugas Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sabu Raijua telah mengambil sampel dari ternak warga yang terserang penyakit hog kolera.
Selain mengambil sampel, petugas melakukan vaksinasi serta pemberian antibiotik dan vitamin kepada ternak yang teridentifikasi terjangkit hog kolera.

Demikian disampaikan kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sabu Raijua, Johan Alex Doko yang di temui di ruang kerjanya, Jumat (23/4) lalu.

Dikatakan, penyakit hog kolera yang menyerang ternak babi milik warga baik yang ada di Kecamatan Sabu Barat maupun yang ada di Kecamatan Hawu Mehara dan Kecamatan Sabu Timur telah diantisipasi dengan menurunkan petugas untuk melakukan vaksinasi.

Selain itu, petugas yang diturunkan telah mengambil sampel dari ternak yang terjangkit hog kolera. Tanda-tanda penyakit hog kolera selain mencret, ternak akan merasa gelisah oleh suhu badang yang tinggi serta mengeluarkan air liur disertai mata merah. Pada tahapan kronis atau lanjut, ternak bisa mengeluarkan darah dari hidung dan telinga.

Ternak yang terjangkit hog kolera tidak bisa disembuhkan secara total, sehingga langkah yang bisa dilakukan hanya dengan pemberian vaksin dan vitamin untuk menambah daya tahan tubuh dari ternak.

Selain itu, penyakit yang sementara menyerang ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda adalah penyakit demam tiga hari dengan ciri-ciri, demam selama tiga hari sambil mengeluarkan ingus dan setelah tiga hari kesehatannya pulih lagi.

Johan mengatakan, saat ini Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sabu Raijua masih kekurangan tenaga dokter hewan dan para medis. Untuk tenaga dokter, hanya ada dua tenaga. Satunya PNS dan satu lagi baru lulus tes CPNSD tahun 2009 lalu, sehingga untuk mengantisipasi pelayanan terhadap masyarakat, tenaga dokter yang baru lulus CPNSD sudah langsung disuruh bekerja walaupun belum ada panggilan secara resmi.

Dijelaskan, sesuai pengalaman, penyakit akan menyerang ternak pada saat pergantian musim dari musim panas ke musim hujan, demikian sebaliknya. Pada musim seperti itu dinas akan kelabakan mengurus ternak yang terkena penyakit. Walau demikian, petugas sudah melakukan vaksinasi pada ternak besar maupun kecil seperti vaksinasi SE atau penyakit ngorok pada sapi dan kerbau serta vaksinasi penyakit antrax.

Terpisah, Kabid Pertanian dan Peternakan, Charles FY Meok mengatakan, untuk mengantispasi kekurangan tenaga dokter dan para medis di Kabupaten Sabu Raijua, UPTD Veteriner Provinsi NTT, Selasa (20/4) lalu telah melakukan pelatihan bagi kader kesehatan hewan. Pelatihan dipusatkan di kantor Kelurahan Mebba Kecamatan Sabu Barat yang diikuti 20 orang kader dari desa yang ada di Kabupaten Sabu Raijua.

Tujuan atau sasaran dari pelatihan agar para kader bisa melihat dan memantau situasi kesehatan hewan di desa masing-masing. Kalau ada kejadian atau wabah agar segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sabu Raijua dalam rangka penanganan dan antisipasi. Para kader dibekali dengan buku-buku dan bacaan tentang berbagai jenis penyakit yang biasa menyerang ternak masyarakat.


0 komentar to " Dinas Kekurangan Dokter Hewan "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters