KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Ratusan Sumur Kering - Warga Rebutan Air Bersih

MENIA,- Memasuki puncak musim kemarau di Kabupaten Sabu Raijua, ratusan sumur masyarakat mulai kering. Bahkan, mata air yang tidak pernah kering pada tahun-tahun kemarin, kini menjadi kering kerontang.

Keadaan ini terjadi merata dihampir di semua pelosok di Kabupaten Sbu Raijua. Daerah yang paling parah diserang kekeringan adalah Kecamatan Hawu Mehara, Kecamatan LiaE dan Sabu Tengah.

Pantauan di beberapa desa di Kecamatan Sabu Tengah seperti di Desa Tada, Bebae maupun desa sekitarnya hampir semua sumur sudah kering sehingga masyarakat harus berebutan air dibeberapa mata air. Di Desa Bebae misalnya, sejak subuh hingga siang masyarakat harus antre pada satu-satunya mata air yang masih memberikan mereka harapan untuk hidup.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Bebae, Lukas Lay mengatakan, jumlah mata air yang ada di Desa Bebae tidak banyak, namun semuanya telah kering sehingga tinggal satu-satunya mata air yang terletak di perbatasan dengan Kecamatan Sabu Barat tepatnya dengan Desa Raekore.
"Satu-satunya mata air yang ada di sini adalah mata air yang ada ditempat ini.

Ini sudah perbatasan dengan Sabu Barat. Kalau mau dapat air yang masih bersih, maka harus rela antre dari subuh. Sebab, kalau sudah siang, maka airnya sudah berubah warna jadi keruh sehingga membutuhkan waktu lama lagi untuk kembali jernih. Nah, kemudian sorenya kita ambil lagi untuk kebutuhan kita. Ini adalah tahun yang paling sulit sejak beberapa dekade ini," kata Lukas.

Untuk itu, masyarakat di Desa Bebae berharap agar pemerintah daerah bisa melihat keadaan mereka dan bisa menyuplai air bersih dengan mobil tangki milik Pemkab Sabu Raijua. Sebab, kalau tidak, maka bisa saja ada perkelahian diantara warga akibat saling berebutan air bersih.

Hal yang sama juga terjadi di Desa Keliha Kecamatan Sabu Timur, dimana semua sumur milik masyarakat sudah mulai kering, sehingga warga harus mengambil air untuk kebutuhan mereka dari desa tetangga yang masih memiliki mata air dengan menempuh jalan berkilo-kilo.

“Kita harap pemerintah bisa lihat kesulitan kita di Keliha. Kita memang akui bahwa bukan hanya kita yang mengalami kesulitan, tapi paling tidak kita bisa diberi bantuan seperti bak penampung dan pemerintah bisa menyuplai air bersih. Kalau tidak, maka kita akan benar-benar kesulitan air bersih dan ini bisa berdampak pada kesehatan masyarakat di Desa Keliha,” jelas kepala Desa Keliha, Migu Bunga.

Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly yang dikonfirmasi mengenai kesulitan warga terhadap air bersih menjelaskan, rata-rata desa didaratan Sabu Raijua yang tidak memiliki mata air dan hanya menggunakan sumur gali sebagai sumber air bagi kebutuhan hidup. Saat ini rata-rata sumur masyarakat mengalami hal yang sama yakni kering. Sehingga, ini sudah menjadi perhatian Pemkab Sabu Raijua dalam mengantisipasi kesulitan air pada saat memasuki musim kemarau.

Dengan mobil tangki yang ada, maka Pemkab akan membagi jadwal pelayanan kepada masyarakat karena harus diakui sarana berupa mobil tangki yang dimiliki Pemkab saat ini sangat terbatas, padahal disisi lain banyak desa yang membutuhkan air karena mengalami kekeringan.


0 komentar to " Ratusan Sumur Kering - Warga Rebutan Air Bersih "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters