Willi Hoffsuemmer memberikan kesaksian bahwa pada suatu hari Tuhan berjanji kepada seorang ibu bahwa Tuhan akan mengunjunginya hari itu. Ibu itu sangat bangga. Dia membersihkan dan mengelap serta meletakkan segalanya dengan rapi. Kemudian dia duduk dan menunggu kedatangan Tuhan.
Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu. Dengan tergesa-gesa dia berlari ke arah pintu, dan dengan tak sabar membuka pintu itu. Ternyata yang dilihatnya adalah seorang pengemis yang berdiri diluar. “Jangan, jangan hari ini, demi Tuhan pergilah. Saya sedang menunggu kedatangan Tuhan sebentar lagi, saya tidak bisa repot-repot dengan anda.” Jadi, dia mengusir pengemis itu dan menutup pintu.
Setelah beberapa saat, terdengar lagi ketukan pintu. Kali ini ibu itu dengan cepat membuka pintu. Tapi, apa yang dilihatnya? Hanya seorang tua yang miskin. “Saya sedang menunggu kedatangan Tuhan. Maaf, saya tidak bias mengurusi kamu hari ini,” katanya sambil membanting pintu.
Beberapa saat kemudian terdengar lagi ketukan di pintu. Kali ini ibu itu dengan lebih cepat membuka pintu. Yang dilihatnya hanya seorang tua yang miskin. “Saya sedang menunggu kedatangan Tuhan! Saya tidak bisa mengurusi anda hari ini,” katanya sambil membanting pintu.
Beberapa saat kemudian, terdengar lagi ketukan pintu. Dia membukanya dan ternyata yang berdiri disana adalah seorang pengemis yang lapar dan berpakaian compang-camping, yang terus menerus meminta sedikit roti dan izin menginap. Ibu itu berkata: “Oh, tinggalkan tempat ini. Saya sedang menunggu Tuhan! Saya tidak bisa mengurusi kamu sekarang.” Pengemis itu pun pergi dan ibu itu kembali duduk.
Jam demi jam pun berlalu dan sore pun datang, tapi masih belum ada tanda bahwa Tuhan akan datang. Ibu itu menjadi khawatir. Dimanakah Tuhan?
Akhirnya ibu itu pun pergi tidur dengan hati yang berat. Saat ibu itu tertidur, ia bermimpi bahwa Tuhan telah datang padanya dan berkata, “Aku datang kepadamu tiga kali hari ini dan kau pun mengusir Aku.”
Sejak saat itu, siapa saja yang mendengar cerita ini tidak pernah mengusir orang dari pintu rumah mereka.
Firman Tuhan dalam Matius 25:40 mengatakan: Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
TUHAN MEMBERKATI ^_^
0 komentar to " Menunggu Datangnya Tuhan "
Syalom !!
Click Here To Visit The Facebook Page
SARAI Friend's
Entri Populer
-
KM Express Cantika 77 Melayani Warga Sabu Raijua Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) mendapat tambahan pelayanan dari satu a...
-
MENIA (SARAI), - Perjudian yang dilakukan masyarakat di Desa Lederaga Kecamatan Hawu Mehara sudah sangat meresahkan, sehingga perlu perhati...
-
PDAM Menia Mubazir SEBA, Keberadaan PDAM Menia Kecamatan Sabu Barat yang kini tidak berfungsi, membuat warga Menia dan sekitarnya kesulita...
-
SARAI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua terhitung, Selasa 23 November besok akan membuka pendaftaran formasi bagi CPNSD tahun 2010....
-
Tuhan memberi Pelangi di setiap air mata.. Alunan merdu di setiap helaan nafas.. Berkat di setiap cobaan.. Dan jawaban indah di setiap do...
Posting Komentar