MENIA, - Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly meminta jajaran di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua agar mengawasi dan menertibkan serta menghindari penggunaan serta pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor.
Sebab, akan memberikan dampak kerugian bagi masyarakat terutama pemilik kendaraan bermotor. Himbauan ini disampaikan Thobias Uly karena banyaknya pengeluhan dari masyarakat yang kendaraannya rusak atau terganggu akibat BBM yang beredar di Sabu Raijua.

"Adanya keluhan dari masyarakat yang cukup banyak menandakan ada sesuatu yang tidak beres dengan BBM yang dipakai oleh pemilik kendaraan. Oleh sebab itu saya minta agar pihak terkait bisa melakukan penertiban dan kalau bisa di cek apakah bensin yang ada sudah dicampur atau bisa saja palsu.

Sebab, banyaknya kebutuhan BBM disini membuat orang tergiur untuk melakukan hal-hal yang bisa merugikan orang lain dan memberikan keuntungan bagi diri sendiri," ujar Thobias.
Dikatakan, kelangkaan BBM di Sabu Raijua sama seperti penyakit kronis yang sulit disembuhkan.

Karena, sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk menimbun tanpa diketahui pihak berwajib. Selain itu, ada percobaan-percobaan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab dengan cara mengoplos atau mencapur BBM jenis premium dengan bahan bakar non premium dengan maksud memperoleh keuntungan.

“Jadi, kalau ada masyarakat yang melakukan hal seperti itu, maka jangan didiamkan. Sebab, itu akan menjadi-jadi. Kalau dapat langsung lapor polisi biar diberi sanksi sehingga bisa jera. Kalau kita tidak tegas, maka berapa saja BBM yang di drop di Sabu, maka dalam tempo yang tidak lama pasti akan habis. Apalagi jumlah kendaraan makin hari makin banyak di Sabu Raijua," tutur Thobias.

Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat agar dapat mengurangi bepergian dengan menggunakan kendaraan bermotor serta tidak menggunakan knalpot racing atau merubah ukuran silinder yang kurang sesuai yang berakibat kendaraan akan boros BBM.
"Seringkali kita tidak sadar melakukan hal-hal yang sebenarnya memboros BBM, padahal kita semua teriak kalau BBM susah. Tapi tidak mau melakukan tindakan penghematan.

Hal ini kan memberi peluang bagi orang-orang yang mau untung besar dengan segala macam cara mereka tempuh untuk dapat untung. Siapa yang jamin kalau di sini tidak ada yang mengedarkan BBM palsu? Sebab, kalau kita sudah butuh, maka kita tidak lagi jeli atau teliti apakah BBM ini murni atau tidak. Itu yang harus kita waspadai bersama. Kalau tidak, maka keluhan kendaraan ngadat atau terganggu itu akan terus ada," jelasnya.

Informasi yang diperoleh dari beberapa pemilik kendaraan, terjadinya kerusakan pada kendaraan mereka apakah itu roda dua atau roda empat dikarenakan oleh BBM yang mereka beli di pinggir jalan pada para pengecer. Janji APMS untuk malakukan penertiban terhadap pengecer dan masyarakat hingga saat ini belum juga dilakukan. Padahal, kalau dilakukan, maka pasti akan banyak yang kedapatan menimbun maupun mengoplos BBM.

Do you like this article? Share It!