KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Tim Pembenahan Data ke Sabu

SEBA,- Untuk mencari tahu tentang motif kain tenunan yang ada di Sabu Raijua, tim pembenahan data dan koleksi Museum NTT melakukan kunjungan untuk bertanya langsung kepada tua adat maupun tokoh masyarakat yang mengetahui arti motif tenunan yang ada di Museum NTT saat ini.Tim dari UPTD Museum yang turun ke Sabu, Sabtu (22/5) antaranya Kasubag TU, MJ Latuperisa, Kasie Edukasi Publikasi, Soleman Bessie dan Kasie Pengkajian dan Penyelamatan Koleksi, Mery Sinulingga melaporkan diri ke Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly mengenai maksud dan kedatangan mereka ke Sabu Raijua.

Soleman Bessie yang dihubungi usai bertemu dengan Thobias Uly mengatakan, tim diturunkan untuk bertemu dengan narasumber yang berkompeten yang mengetahui secara jelas cerita dan asal mula motif tenunan Sabu. Selain itu, tim akan mencari tahu tentang budaya lontar di Sabu Raijua. Untuk budaya lontar, UPTD Museum akan mengadakan pameran yang akan dilakukan bulan Juni mendatang, dimana program ini merupakan program pusat yang akan dipamerkan di Museum NTT.

“Untuk budaya lontar ini kita ada pameran dan ini menjadi program pusat pada bulan Juni nanti. Kita tahu bahwa Sabu memiliki budaya yang tidak terlepas dari pohon lontar, sehingga kita juga harus tahu tentang budaya lontar yang ada di pulau Sabu. Kita harus mencari narasumber yang pas dan benar benar mengetahui soal keberadaan lontar di pulau Sabu dan bagaimana pengaruhnya dalam budaya orang disini,” jelas Soleman.

Khusus kain tenunan asal Sabu saat ini ada 82 jenis dengan berbagai motif yang saat ini ada di Museum NTT. Kain tersebut termasuk yang dihibahkan Undana Kupang kepada Museum NTT. Untuk melengkapi sejarah dan asal kain tenun, maka tim perlu melakukan penelusuran kepada narasumber yang pas dan mengetahui secara pasti motif dan kegunaan dari tenun ikat Sabu yang saat ini sedang dalam koleksi museum. Sehingga, para pengunjung sudah tahu secara pasti tentang sebuah motif tenun ikat yang dipamerkan.

Setiap pengunjung selalu bertanya tentang jenis dan motif tenunan yang sedang dipamerkan dan tidak terkecuali untuk kain tenun asal Sabu. “Jadi para pengunjung ingin tahu tentang apa saja yang berkaitan dengan satu motif. Misalnya untuk apa dan kegunannya, dipakai pada acara apa dan kaum apa yang boleh memakainya itu harus jelas. Sehingga, hanya dengan melihat kain tenun, maka para pengunjung sudah mengetahui budaya suatu daerah.

Sebab, selagi sebuah kain tenun belum memiliki data yang jelas, maka belum bisa dipamerkan kepada para pengunjung maupun para peneliti,” jelas Soleman. Selain untuk kebutuhan para pengunjung sejarah, sebuah kain tenun juga diperlukan oleh peneliti yang menggunakan Museum NTT sebagai sumber informasi dan sudah banyak mahasiswa dari berbagai universitas yang berhasil menjadi sarjana melalui skripsi hasil penelitian di Museum NTT.


0 komentar to " Tim Pembenahan Data ke Sabu "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters