SEBA,- Kabupaten Sabu Raijua akan menemui ulang tahun yang pertama sebagai kebupaten otonom, Rabu (26/5) mendatang. Walau dalam usia yang masih setahun, bukan berarti akan menyurutkan semangat masyarakat dan pemerintah dalam membangun Sabu Raijua kearah yang lebih baik.
Demikian dikatakan Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly saat pencanangan bulan bhakti gotong-royong (BBGR), Jumat (14/5) lalu di Desa Delo Kecamatan Sabu Barat.
Dikatakan, harus diakui bahwa saat ini Kabupaten Sabu Raijua masih berhadapan dengan berbagai kendala dan keterbatasan seperti minimnya pendapatan asli daerah (PAD) sebagai salah satu faktor dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan serta terbatasnya tenaga-tenaga teknis dalam berbagai bidang baik dibidang kesahatan, pendidikan, pertanian dan kelautan yang masih relatif kurang dan belum memadai sesuai kualifikasi dan spesifikasi yang dibutuhkan.
Disamping itu, kondisi sarana dan prasarana penunjang yang belum memadai, maupun berbagai infrastruktur yang masih membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius serta sungguh-sungguh dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.
Thobias mengatakan, yang tak kalah penting yang harus dipikirkan seluruh masyarakat Sabu Raijua adalah bagaimana memilih figur pemimpin yang di damba semua orang untuk bersama-sama membangun Kabupaten Sabu Raijua kedepan.
Seorang pemimpin yang arif dan memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta mampu membangun komunikasi dan kerjasama dengan semua pihak. Kondisi-kondisi seperti ini tidak boleh menyurutkan dan melemahkan niat, tekad dan komitmen bersama dalam berkiprah membangun Sabu Raijua kerarah yang lebih baik. Dengan spirit dan semangat mira kadi hari do memude para lai (senasib sepenanggungan membangun Kabupaten Sabu Raijua).
Thobias menegaskan, membangun sebuah kabupaten yang baru tidaklah gampang seperti membalikkan telapak tangan, tetapi perlu ada dukungan dan kerjasama yang baik antarstakeholder yang ada di Sabu Raijua.
Untuk itu, jangan sampai terseret dalam fanatisme sempit, pemahaman dan pemikiran yang picik yang pada akhirnya membuat hidup tidak rukun rasa kekeluargaan menjadi hancur serta masyarakat terkotak-kotak. Sebab, dengan cara berpikir yang primordial akan membawa kendala dalam meraih apa yang hendak dicapai sebagai cita-cita bersama.
Thobias menghimbau agar dalam membangun Sabu Raijua tidak boleh memandang asal-usul, suku, agama dan ras, tetapi harus bersatu padu membangun Sabu Raijua menjadi kabupaten yang sejajar dengan kabupaten lain di NTT.
0 komentar to " Keterbatasan Jangan Menyurutkan Semangat Membangun "
Syalom !!
Click Here To Visit The Facebook Page
SARAI Friend's
Entri Populer
-
KM Express Cantika 77 Melayani Warga Sabu Raijua Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) mendapat tambahan pelayanan dari satu a...
-
MENIA (SARAI), - Perjudian yang dilakukan masyarakat di Desa Lederaga Kecamatan Hawu Mehara sudah sangat meresahkan, sehingga perlu perhati...
-
PDAM Menia Mubazir SEBA, Keberadaan PDAM Menia Kecamatan Sabu Barat yang kini tidak berfungsi, membuat warga Menia dan sekitarnya kesulita...
-
SARAI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua terhitung, Selasa 23 November besok akan membuka pendaftaran formasi bagi CPNSD tahun 2010....
-
Tuhan memberi Pelangi di setiap air mata.. Alunan merdu di setiap helaan nafas.. Berkat di setiap cobaan.. Dan jawaban indah di setiap do...
Posting Komentar