KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Program Kebun Rakyat Pemkab Sabu Raijua

DPRD Kabupaten Sabu Raijua Tinjau Kebun Rakyat

Marthen Luther Dira Tome
MENIA, (Sarai) - Program kebun rakyat mandiri yang sementara digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua di beberapa tempat pada enam kecamatan, telah merubah tempat gersang menjadi hijau dengan tanaman jagung, kacang hijau dan sayur-sayuran.


Untuk memberi semangat dan motivasi kepada masyarakat petani, Sabtu (6/8) usai paripurna, Bupati Sabu Raijua, Marthen Luther Dira Tome bersama Wakil Bupati, Nikodemus Rihi Heke membawa Ketua DPRD Ruben Kale Dipa, bersama beberapa anggota untuk melihat dari dekat kebun rakyat mandiri di Kecamatan Liae.


Dalam kunjungan ini nampak tanaman jagung maupun kacang hijau sudah tumbuh dengan cukup baik dan sudah ada yang tingginya hampir satu meter. Khusus di Kecamatan Liae ada tiga desa yang memiliki lahan yang cukup luas yakni Desa Deme, Kotahawu dan Hallapadji. Puluhan hektare saat ini sudah menghijau dengan tanaman jagung, kacang hijau maupun sayur-sayuran.


Ketua DPRD Sabu Raijua, Ruben Kale Dipa saat memantau tanaman petani di Desa Deme mengatakan, dirinya merasa kagum dengan program kebun rakyat mandiri yang cukup sukses dilaksanakn oleh pemerintah bersama masyarakat. Hal ini telah merubah image mengenai Sabu Raijua yang kering pada musim kemarau dengan menghijaunya tanaman petani.

"Setelah saya melihat tiga lokasi yang ada saya pikr ini bupati ‘gila’. Kenapa saya katakan demikian, karena ketika kita melihatnya kita menjadi tergila-gila dengan program kebun rakyat mandiri. Coba lihat lahan kritis yang biasanya tidak berguna kini sudah menghijau. Saya pikir siapapun yang melihatnya pasti akan tercengang, coba lihat dimusim kering seperti ini ada puluhan hektare lahan yang sudah menghijau dengan jagung, kacang hijau maupun sayur-mayur," ujarnya.


Dikatakan, keberadaan kebun rakyat mandiri di Kecamtan Liae telah merubah pemikiran masyarakat selama ini bahwa dari Liae orang hanya bisa membuat periuk tanah dan mengolah garam. Untuk itu, maka DPRD akan terus memberi dukungan kepada pemerintah lewat anggaran yang ada tentu akan disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.


Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi B, Oktovianus Kadja. Dirinya mengakui, dengan melihat tanaman para petani saat ini yang cukup subur, maka sudah bisa diprediksi hasil panennya nanti. "Kita harap bahwa dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah akan menjadi daya dorong bagi masyarakat yang selama ini berpikir bahwa menanam itu hanya pada musim hujan. Dengan melihat apa yang sudah dilakukan disini, maka siapapun pasti ingin menanam. Toh pemerintah juga sudah siap mengambil semua hasil lewat koperasi yang ada, kita cukup memberi apresiasi kepada pemerintah," katanya.


Sementara anggota Fraksi PDIP, Rowi Kaka Mone mengaku, gebrakan yang dibuat oleh pemerintah telah memberi contoh nyata kepada masyarakat. Dengan kondisi di Sabu Raijua yang curah hujannya cukup rendah tapi dengan memanfaatkan mata air serta air tanah yang ada, pemerintah telah merubah pemikiran masyarakat. "Saya pikir dengan kondisi kita di Sabu yang kering seperti ini, maka perlu ide-ide gila untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Dengan program ini kita harap Sabu Raijua akan memiliki pangan yang cukup sehingga tidak lagi berharap hanya pada raskin. Dengan demikian, maka kemiskinan yang melilit masyarakat selama ini bisa menemukan jalan keluar," ujarnya.


Menanggapi tanggapan DPRD Sabu Raijua, Bupati Marthen Dira Tome mengatakan, apa yang telah dilakukannya di Sabu Raijua belum apa-apa, karena dirinya memiliki tujuan agar seluruh masyarakat bisa melakukan seperti yang dilakukan petani lewat kebun rakyat mandiri. Dirinya mengatakan, apa yang dilakukan saat ini sudah pernah dilakukannya ketika menjadi Kabid PLS Provinsi NTT.


"Bagi saya bukan baru sampai di Sabu baru mulai meraba-raba apa yang harus dilakukan atau ada orang yang bilang saya meniru program. Saya datang kesini sudah punya konsep sendiri bukan karena meniru orang lain atau didorong oleh orang lain, tapi lahir dari pemikiran sendiri serta lahir dari pengalaman dilapangan ketika saya menjadi Kabid PLS dan masyarakat tahu apa yang telah dibuat PLS," ujarnya.


Dikatakan, bukan masalah programnya yang canggih tapi siapa yang menggerakkannya itu yang sangat menentukan. "Program yang baik itu bukan lahir dari slogan yang macam-macam seperti berasnya, berasnya, tikus, kecoak atau kalong, bukan itu tapi bagaimana menggerakkannya program itu yang paling penting. Artinya siapa the man behind the gun," tukasnya.


Untuk itu pihaknya berharap agar DPRD bisa menunjang dengan anggaran, sehingga setiap program yang akan dilakukan bisa berjalan dengan maksimal. "Kita tidak bisa bicara bagaimana meningkatkan produksi pertanian, tapi kebijakan anggarannya tidak ada untuk itu. Jadi harus ada kepercayaan dari dewan untuk beri kesempatan kepada pemerintah bersama rakyat untuk berkarya. Saya baru enam bulan jadi bupati, baru enam purnama belum banyak yang bisa saya perbuat," ujarnya merendah. (Kab.sabu-raijua)


2 komentar to " Program Kebun Rakyat Pemkab Sabu Raijua "

  • Saran buat yg post: lampirkan dengan fotonya biar lebih menarik. :) GBU.

  • betul sekali, lebih bagus di dukung gambar tanaman yg di maksud. kami cukup gembira dgn tulisan di atas. smga masyarakat Sabu lebih mandiri tanpa hrs menunggu pemerintah, tp mulai dari kesadaran diri sendiri utk bercocok tanam di sekitar pekarangan rumah. cukup utk konsumsi keluarga saya sudah cukup bagus.

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters