KABUPATEN SABU - RAIJUA (SARAI)
"Jangan Lupa Berikan Komentar
Serta Masukan Yang Membangun "



Berpikir Positif

Alkisah, zaman dulu hiduplah seorang Raja tampan yang masih muda dan punya seorang Ajudan yg cerdas dan selalu berpikir positf. Suatu hari, Raja dan si Ajudan melakukan perjalanan dengan melintasi hutan lebat. Di tengah jalan, Raja haus dan Ajudan meminta salah satu pengawal mengambil kelapa untuk diminum oleh Raja.
Tanpa disengaja, Raja mengigit batok kelapa yang keras, sehingga 2 gigi depannya patah. Raja marah kepada Ajudan, tapi Ajudan malah tertawa. "Kenapa kamu tertawa?" tanya Raja.

"Maaf Baginda, karna itu adalah pertanda keberuntungan bagi baginda. Hamba selalu yakin bahwa dibalik tiap kejadian yang tak mengenakkan, selalu ada sisi baik yang tak dapat kita lihat," jawab Ajudan.

Tapi Raja malah menjadi murka dan memerintahkan pengawal untuk menangkap Ajudan serta mengikat tangannya dan melemparkannya ke dalam lubang kering yang ada di sekitar tempat itu. Ajudan sama sekali tidak memprotes dan menurut saja kehendak Raja.

Ketika rombongan Raja telah berjalan cukup jauh, tiba-tiba segerombolan suku liar datang menghadang. Raja ditangkap karena dianggap paling muda dan tampan dipilih untuk dikurbankan kepada dewa Gunung Api. Pada saat upacara akan dimulai, Kepala Suku kaget melihat satu gigi dari sang Raja telah tanggal.

"Kami tak bisa menggunakanmu sebagai kurban, karena Dewa Gunung Api hanya berkenan menerima kurban yang tubuhnya lengkap. Kamu boleh pergi sekarang!!" kata Kepala Suku Liar

Raja berlari meninggalkan suku liar dan teringat perkataan Ajudannya, bahwa dari sesuatu kejadian yang dianggapnya sebagai kesialan selalu ada sisi lain yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya.

Lalu Raja pergi ke sumur kering tempat ia menjebloskan Ajudan dan berkata: "Engkau memang berpikiran positif, aku minta maaf." Sambil menolong Ajudan keluar dari lubang ia menceritakan semua kejadian yang dialaminya.

"Baginda tak perlu meminta maaf, bukankah itu adalah sebuah keberuntungan juga bagi hamba karna telah melemparkan hamba ke dalam sumur ini? Seandainya ikut bersama Baginda, suku liar itu akan memotong kepala hamba sebagai kurban untuk Dewa mereka. Hamba berterima kasih pada baginda," jawab Ajudan. Ketika mereka tiba kembali di istananya maka Raja Mengumumkan bahwa Ajudan diangkat menjadi Perdana Menterinya

Sahabatku,
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama dalam mencapai kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya dengan berpikir positif. Tetapi mudahkah kita untuk berpikir positif?

Pertanyaan tersebut tentu jawabannya akan berbeda-beda tergantung siapa yang menjawab. Ketika saya belum mengenal seseorang, saya akan mudah untuk berpikir positif, tetapi ketika saya sudah mengenal sampai kulit-kulitnya, agak susah untuk berpikir positif. Contohnya ketika salah seorang teman mempunyai kebiasaan suka membuang sampah sembarangan, atau setiap kali ada dia tempatnya menjadi kotor, saya akan sulit sekali berpikiran bahwa dia adalah orang yang selalu menjaga kebersihan. Tetapi saya mengakalinya dengan berkata dalam hati “Oo mungkin dia belum tahu pentingnya kebersihan”.

Yang lebih saya tidak suka dan sulit sekali berpikir positif adalah ketika melihat orang yang suka mengeluh. Sedikit-sedikit mengeluh. Menghadapi masalah kecil terasa besar, dan seakan-akan sudah tidak ada jalan keluarnya. Jika melihat orang seperti ini cepat-cepat saya tinggal pergi, takut terkena virus mengeluhnya.

Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, saraf tidak tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan berpikir positif dan senyum serta syukur!

Tuhan memberkati,

oleh Loran Napitupulu


0 komentar to " Berpikir Positif "

Posting Komentar

Syalom !!

Mudah - mudahan blog ini bermanfaat untuk anda, dalam menambah wawasan dan pengetahuan seputar Kabupaten Sabu-Raijua (SARAI)

Click Here To Visit The Facebook Page

SARAI Friend's

Entri Populer

About This Blog

free counters

Page Views

Web hosting for webmasters